Warga Kota Langowan Jangan Dulu Bebani Prabowo dengan Menuntut Ini Itu
Oleh: Jeffry Pay
EUFORIA kemenangan Prabowo-Gibran adalah sesuatu yang wajar. Tapi warga Langowan diingatkan jangan dulu membebani Prabowo Subianto yang masih menunggu penetapan perhitungan suara sampai pada pelantikan.
Jangan karena Prabowo Subianto sudah menang, lalu warga Langowan mulai menuntut ini itu. Karena yang dipikirkan oleh Prabowo bukan hanya Langowan saja. Prabowo meskipun Orang Langowan, tapi harus memikirkan seluruh bangsa Indonesia. Yang pernah dijanjikan Prabowo untuk Langowan adalah akan membangun sekolah unggulan. Itu saja dulu. Siapa tahu nanti juga ada yang akan dibangun.
Untuk diketahui pada saat kedatangan Prabowo ke Langowan saat kampanye, kami sudah menyiapkan konsep usulan ke Prabowo.
Ada tiga usulan/permintaan yang kami ajukan. Tapi karena situasi tidak memungkinkan, aspirasi itu hanya disampaikan melalui Meifi Lumangkun yang dipercayakan mendampingi Prabowo Subianto di rumah tempat Prabowo dan rombongan beristirahat dan makan siang (kompleks Gereja GMIM Sentrum Schwarz Langowan)
3 (tiga) Aspirasi Warga Langowan untuk Prabowo Subianto:
1. Mewujudkan Terbentuknya Kota Langowan sebagai Daerah Otonomi Baru
2. Prabowo Subianto dan keluarga bisa mendirikan Universitas di Langowan dengan nama Universitas Dora Sigar untuk menghargai ibu kandung Prabowo. Dengan tujuan pengembangan Sumber Daya Manusia di Minahasa, khususnya di Langowan.
3. Prabowo Subianto bisa mendirikan Sekolah Sepak Bola di Langowan, sekaligus mensponsori Liga Minahasa Raya. Tujuannya untuk pembinaan generasi muda yang sehat jasmani dan rohani, dan menurunkan angka kriminalitas, serta menciptakan lapangan pekerjaan.
Kami juga sempat berdiskusi dengan tokoh asal Langowan, yaitu dokter Frans Memah, yang adalah dokter pribadi Presiden Joko Widodo dan dokter Roy Massie. Hasil diskusi kami adalah untuk saat ini Langowan membutuhkan pembangunan pasar modern yang bisa jadi obyek wisata, stadion olah raga, dan sekolah unggulan (seperti rencana Prabowo).
SOAL PEMBENTUKAN KOTA LANGOWAN
Mengenai pembentukan Kota Langowan tinggal menunggu waktu. Karena pemekaran itu adalah kebijakan nasional. Dan itu tergantung ketersediaan anggaran negara. Prabowo-Gibran sendiri masih akan fokus pada program sesuai janji politiknya, yaitu makan gratis untuk sekitar 80 juta anak termasuk ibu hamil.
Jadi bagi warga Langowan sebaiknya bersabar. Apalagi saat ini masih moratorium untuk pemekaran daerah.
Dan perlu diketahui juga Undang-Undang Pemerintah Daerah Nomor 23 tahun 2014 yang di dalamnya membahas tentang pemekaran wilayah, sampai saat ini belum ada Peraturan Pemerintah mengenai pemekaran daerah.
Selain itu, proses politik di DPR-RI harus masuk dulu dalam Prolegnas (Program Legislasi Nasional).
Soal persyaratan Langowan menjadi kota otonom, semua sudah terpenuhi. Namun saran dari Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Langowan sebaiknya mempersiapkan 1 Kecamatan lagi, sehingga menjadi 5 Kecamatan. Dan sesuai dengan rencana akan dibentuk Kecamatan baru yaitu Langowan Pusat (Langowan Tengah). Dengan menggunakan Kantor Camat Langowan yang lama (saat masih 1 Kecamatan), yang ada di kompleks Gereja GMIM Sentrum Schwarz Langowan. Tapi untuk pemekaran Kecamatan, juga masih moratorium. Begitu juga pemekaran desa masih moratorium.
Berdasarkan hal ini kami juga sarankan stop dulu bicara calon Walikota Langowan. Hal itu masih terlalu jauh. Karena isu itu hanya akan menjadi hambatan (orang Langowan bilang tambayen).
(Jeffry Pay, Ketua Panitia Pembentukan Kota Langowan)