Tim Ahli Rekomendasikan Gereja GMIM Sentrum Manado Sebagai Cagar Budaya


MANADO, CahayaManado.com–Sidang rekomendasi pemeringkatan Cagar Budaya Kota Manado tahun 2024 yang diadakan pada tanggal 17 dan 18 Juli 2024 telah merekomendasikan Gereja GMIM Sentrum Manado untuk pemeringkatan sebagai Bangunan Cagar Budaya Kota Manado.

Sidang yang dipimpin oleh Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kota Manado, Roger Kembuan, MA. (Unsrat Manado) ini dihadiri oleh Sekretaris Tim Dr. Dwight Rondonuwu (Unsrat Manado), Anggota Eldi Akbar (Dinas Kebudayaan Provinsi), Lodewick Mamahani, MM (BRIN), dan Nasrullah Azis (BRIN).

Mewakili Kadis Dikbud Kota Manado Steven Tumiwa, MPd, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas DIKBUD Kota Manado Prely C. M. Mamuaja, SH., membuka kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Grand Puri Manado.

Roger Kembuan mengatakan, Rekomendasi ini didasarkan pada nilai sejarah dan budaya yang signifikan yang dimiliki oleh Gereja GMIM Sentrum Manado. Gereja ini merupakan gereja Protestan pertama di Kota Manado dan wilayah Sulawesi Utara, dan telah menjadi tempat beribadah umat Kristen di pusat kota Manado sejak didirikan pada tahun abad ke- 17.

Gereja ini telah mengalami beberapa kali renovasi, namun masih mempertahankan nilai sejarah dan budayanya. Bangunan gereja ini juga memiliki arsitektur yang unik dan indah, yang menjadikannya salah satu landmark penting di Kota Manado.

Penetapan Peringkat Gereja GMIM Sentrum Manado sebagai Bangunan Cagar Budaya Kota Manado diharapkan dapat membantu dalam pelestarian dan pemanfaatannya secara berkelanjutan. Hal ini juga akan menjadi daya tarik wisata bagi Kota Manado dan dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat di sekitarnya.

Sejarah Singkat Gereja GMIM Sentrum Manado

Abad ke-17: Kekristenan masuk di wilayah Manado, diawali dengan kunjungan pendeta J. Montanus pada tahun 1675.
1818: Penginjil pendeta Ds. D. Lenting datang ke Manado.
1830-1839: Pembangunan gereja awal “Oude Protestansche Kerk” yang terbuat dari kayu dan beratapkan rumbia di lokasi saat ini dilakukan oleh Penginjil dan Guru Bernama Gerrit Jan Hellendoorn.
1929: Renovasi gereja untuk membangun kembali gereja dari kayu dan beratapkan seng.
1944: Gereja dibom oleh Angkatan Udara Sekutu.
1949-1952: Pembangunan kembali bangunan gereja dengan desain arsitek C.J. uit de Bos.
1988-1990: Perluasan bangunan dengan menambahkan fasad dibagian utara barat dan selatan.
1995: Ratu Belanda Beatrix dan Putra Mahkota Willem Alexander mengunjungi Gereja GMIM Sentrum Manado.
2000-an: Penambahan mosaik fasad luar gereja.
Nilai-nilai Sejarah dan Budaya Gereja GMIM Sentrum Manado

Merupakan gereja Protestan pertama di Kota Manado dan wilayah Sulawesi Utara.
Telah menjadi tempat beribadah umat Kristen di pusat kota Manado sejak tahun pertengahan abad ke 17.
Memiliki nilai sejarah yang panjang dan penting dalam perkembangan Kekristenan di Sulawesi Utara.
Memiliki arsitektur yang unik dan indah, yang menjadikannya salah satu landmark penting di Kota Manado.
Memiliki nilai budaya yang tinggi, karena merupakan tempat berkumpulnya umat Kristen untuk beribadah, melakukan kegiatan sosial  sejak masa lampau

Melestarikan nilai sejarah dan budaya Gereja GMIM Sentrum Manado.
Memanfaatkan Gereja GMIM Sentrum Manado sebagai objek wisata budaya.
Meningkatkan nilai ekonomi masyarakat di sekitar Gereja GMIM Sentrum Manado.
Mempromosikan Kota Manado sebagai kota yang memiliki sejarah dan budaya yang kaya.

Penetapan Gereja GMIM Sentrum Manado sebagai Bangunan Cagar Budaya Peringkat Nasional merupakan langkah penting dalam upaya pelestarian sejarah dan budaya bangsa. Hal ini juga merupakan wujud komitmen pemerintah untuk melindungi dan memajukan budaya lokal. (*/jef)

Berita Terkait

Top