Soal Survei Litbang Kompas, Liando: Prabowo-Gibran Unggul Karena Korban Caci Maki
MANADO, CahayaManado.com–Sejumlah survei belakangan ini makin memperkuat keunggulan pasangan Prabowo-Gibran. Terakhir, yang banyak ditunggu adalah survei Litbang Kompas.
Berdasarkan survei Litbang Kompas yang berlangsung pada 29 November-4 Desember 2023 itu, pasangan calon Prabowo-Gibran memperoleh elektabilitas sebesar 39,3 persen. Dua paslon lainnya, Anies-Muhaimin hanya 16,7 persen dan Ganjar-Mahfud 15,3 persen.
Hasil survei yang dipublikasikan Litbang Kompas dan beberapa lembaga survei lainnya, mendapat tanggapan dari pengamat politik asal Sulut Dr. Ferry Liando dari FISIP Universitas Sam Ratulangi Manado.
Menurut Ferry, ada tiga hal yang menjadi catatannya, dimana pasangan Prabowo-Gibran unggul atas Anis-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD.
Pertama, Efek Jokowi bisa jadi masih menjadi daya pikat. Kepercayaan publik terhadap Jokowi masih tinggi. Survei indikator November 2023 masih 75.8 persen publik yang masih memberi dukungan kepercayaan terhadap kinerjanya.
Kedua, bisa jadi pasangan ini akan senasib dengan Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati. Keduanya mendapat dukungan elektoral karena korban caci maki. Tradisi pemilih di Indonesia, bahwa calon yang banyak dicaci maki, malahan justeru mendapat simpati.
Dan ketiga, bisa jadi daya tarik paslon 1 dan 3 belum mampu bisa mempengaruhi sikap politik pemilih.
“Namun survei ini belum tentu akan absolut. Politik masih sangat dinamis sehingga kondisi masih bisa berubah-ubah. Pengalaman pilkada DKI Jakarta pada tahun 2018, hasil survey selalu mengunggulkan Ahok. Tapi hasilnya beda. Pak Anies Baswedan yang menang.
Hasil itu bisa saja akan berubah karena swing voter masih lebih besar dari strong voter,”
Yang belum menentukan pilihan, tambahnya, ada 28%. “Dengan pergerakan tim yang sangat masif seperti ini, malah jadi aneh kalau survei tidak tinggi angkanya,” pungkasnya.
(Jeffry Pay)