Renungan Harian: Rabu 18 September 2024, Efesus 4:11 Kristuslah Yang Memberikan Para Pelayan
Efesus 4 : 11
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
Pelayan dalam Gereja memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan, para pelayan pastinya harus melakukan pelayanan, karena tugasnya melayani. Pelayan artinya hamba, pembantu; pesuruh Tuhan; orang yang melayani. Juga berarti membantu menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang atau memenuhi kebutuhan orang lain. Pelayanan hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu pelayanan merupakan sebuah proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan orang dalam jemaat dan masyarakat. Secara organisasi, pelayanan adalah menolong sesama yang membutuhkan bantuan. Melayani seperti Kristus, para pelayan harus tumbuh dan kasih yang tulus, memiliki kepedulian, memiliki kepribadian yang dapat diteladani dan membawa perubahan atau pengaruh positif kepada jemaat yang dilayani bukan membawa pengaruh negatif. Sehingga dapat dikatakan seorang pelayan Tuhan harus memiliki gaya hidup yang baik di mata jemaat yang dilayani.
Firman Tuhan berkata “Dan Ia-lah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar.” Kata “memberikan” berarti mengangkat, menunjuk pembesar yang diberi kuasa. Jelas bahwa Tuhanlah yang memilih, memanggil dan memperlengkapi mereka menjadi alat di dalam tangan-Nya dan untuk melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya. Tuhan memberikan para pelayan dalam gereja, bukan berdasarkan kebaikan atau kesanggupan seseorang, melainkan karena kasih karunia-Nya. Begitu juga dengan pemberian karunia-karunia bagi para pelayan-Nya. Sebab pelayanan cakupannya sangat luas dan banyak macamnya, sehingga mustahil bisa dikerjakan satu atau dua orang saja. Itu sebabnya Kristus memberikan tugas dan para pelayan untuk bisa mengerjakan tanggungjawab melayani. Pelayanan yang mereka kerjakan berdasarkan kasih karunia, karena itu pelayanan yang satu tidak lebih mulia atau lebih penting dari pada pelayanan yang lain. Yang berbeda hanyalah fungsi dan bidangnya. Sehingga masing-masing pelayan memiliki tugas dan fungsi yang sama penting dalam pembangunan tubuh Kristus. Karena itu sudah seharusnya masing-masing saling memahami, mengerti dan bekerja sama dengan baik dan bertujuan membentuk kerohanian yang berpusat kepada Allah.
Dengan berbagai tugas dan pelayanan sering terjadi benturan diantara para pelayan juga dengan jemaat. Terjadinya persoalan dalam pelayanan disebabkan para pelayan Tuhan tidak memiliki prinsip maupun standart pelayanan yang menjadi acuan sehingga membawa dampak pada konflik kepentingan sehingga gereja Tuhan tidak mengalami pertumbuhan. Di lain pihak ada jemaat tidak memberi diri dalam pelayanan dan hanya bergantung pada pelayan. Disamping itu, perubahan yang cepat dan tantangan yang kompleks sering membuat para Pelayan Tuhan tawar hati dan mengambil keputusan untuk mundur dan meninggalkan pelayanan. Semua tantangan harus menjadi suatu pemicu bagi Pelayan Tuhan untuk dapat meningkatkan kualitasnya melayani agar pelayanannya diberkati dan menjadi berkat bagi jemaat yang dilayani. Menjadi pelayan Tuhan adalah suatu kehormatan karena menjadi rekan kerja dalam menggenapi misi-Nya untuk menghadirkan kerajaan Allah dalam dunia. Ketika seseorang merespons panggilan Tuhan, maka ia harus siap untuk menghadapi tantangan dan tuntutan yang tidak mudah dalam pelayanan. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus terimakasih atas kasih karunia-Mu bagi gereja, dengan memberikan para pelayan Tuhan dalam melayani jemaat-Mu. Roh Kudus berkarya bagi para pelayan Tuhan agar mereka saling memahami, mengerti dan bekerja sama dengan baik untuk menata pelayanan. Amin. (rhkgmim)