Renungan Minggu: 6 – 12 Oktober 2024 – Imanmu Telah Menyelamatkan Engkau – Markus 5:21-43


ALASAN PEMILIHAN TEMA

Setiap orang percaya berkeyakinan bahwa dalam katakata dan perilaku, cara berimannya yang paling tepat dan menyelamatkan. Pertanyaannya, iman yang bagaimanakah yang dapat menyelamatkan? Apakah ekspresi beriman orang percaya masa kini berkenan kepada-Nya dan membawa keselamatan? Apakah sikap beriman orang percaya masa kini benar-benar di dasarkan dalam keyakinan kepada Yesus Kristus?

Iman yang tumbuh dari pendengaran, percaya dan melakukan sebagai wujud keyakinan terhadap kuasa Yesus Kristus mengantar pada kesembuhan secara fisik, psikis, sosial dan ekonomi hingga fungsi persekutuan di tengah jemaat. Untuk itu tema minggu ini akan mengeksplore ungkapan Yesus Kristus, “Imanmu telah menyelamatkan engkau.”

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Kitab injil Markus ditulis sekitar tahun 65-70 M, sebelum Bait Allah di Yerusalem dihancurkan. Penuiis kitab ini menggambarkan bahwa Yesus Kristus adalah Mesias (Mesias berarti yang diurapi, yang dinanti-nantikan, raja). Dialah Mesias yang melayani, menderita untuk menyelamatkan umat manusia. Berbagai mujizat dicatat oleh Markus untuk menyatakan bahwa Dia benar-benar Mesias yang dinanti-nantikan itu.

Markus 5:21-43 adalah perikop yang memuat dua kisah penyembuhan yang dilakukan Yesus Kristus. Peristiwa penyembuhan ini merupakan gambaran bagaimana iman yang menyelamatkan atau keselamatan oleh iman. Walaupun dalam beberapa kesempatan Yesus Kristus memerintahkan untuk tidak menceritakan mujizat yang dilakukan-Nya, namun ternyata ada pertumbuhan iman pribadi-pribadi yang mengimani Yesus Kristus seperti yang diperlihatkan oleh Yairus kepala rumah ibadat dan perempuan yang sakit pendarahan.

Mula-mula Yesus Kristus didatangi oleh Yairus kepala rumah ibadat dan meminta-Nya meletakkan tangan-Nya atas anak perempuannya yang sedang sakit parah. Dalam perjalanan menuju rumah Yairus, seorang perempuan yang menderita sakit pendarahan selama 12 tahun menjamah jubah-Nya dari belakang. Ia sakit selama 12 tahun membuatnya tidak bisa bersosialisasi dan menjalankan perannya dalam persekutuan umat. Karena wanita yang sedang mengalami pendarahan dianggap najis. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya. Bukan hanya darah yang terus keluar dari tubuhnya, tapi juga uangnya, hubungan-hubungan sosial dan spiritualitasnya.

Ayat 27 dikatakan bahwa perempuan itu telah mendengar tentang Yesus Kristus. Ada iman yang tumbuh melalui pendengarannya tentang Yesus Kristus dan ia yakin bahwa sakitnya akan sembuh apabila dapat menyentuh jubahNya. (band. Kisah 19:12). Pada saat perempuan itu menyentuh jubah Yesus Kristus, seketika itu juga ia sembuh dan berhentilah pendarahannya yang berlangsung selama 12 tahun. Yesus Kristus merasa ada kuasa yang keluar dari-Nya dan bertanya siapa yang telah menyentuh-Nya (ayat 31). Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya (ayat33).

Perempuan yang sebelumnya mendekati Yesus Kristus dari belakang, takut ketahuan karena ia seharusnya tidak boleh berada di tengah orang banyak (dianggap najis). Sekarang tampil mengakui apa yang ia dengar, apa yang ia percayai dan apa yang dialaminya tentang kuasa Yesus Kristus. Kepada perempuan itu Yesus Kristus mengatakan “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Yesus Kristus melihat iman dan pengakuan perempuan yang tulus tentang kuasa-Nya (ayat 33- 34). Ia bukan hanya sembuh secara fisik, tetapi juga menerima anugerah keselamatan. (Sola Gratia, keselamatan hanya oleh anugerah dari Tuhan Allah melalui Yesus Kristus)

Dalam perjalanan, mereka menerima berita bahwa anak Perempuan Yairus telah meninggal. Sebagian orang menganggap percuma menemui dan membawa Yesus Kristus ke rumah Yairus karena anak itu sudah meninggal. Tetapi Yesus Kristus meminta Yairus untuk percaya saja, jangan takut. Perjalanan ke rumah Yairus tetap dilakukan dengan membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes. Di hadapann orang yang meratap, Yesus Kristus mengatakan bahwa anak itu tidak mati melainkan tidur. Pernyataan Yesus Kristus membuat orang-orang itu tertawa. Lalu Yesus Kristus membangkitkannya. Anak  Perempuan itu berdiri, berjalan dan diberi makan.

Markus 5:21-43, Yesus Kristus menyembuhkan 2 orang perempuan. Perempuan yang sakit pendarahan selama dua belas tahun dianggap tidak tahir dan terganggu kehidupan sosialnya kini sembuh secara fisik dan merupakan gerbang baru bagi aktualisasi dirinya. Ia melalui perjalanan iman yang panjang dan tentu tidak mudah. Demikian juga kesembuhan anak Yairus mengembalikan sukacita keluarga untuk kembali melihat tumbuh kembang sang anak menuju kedewasaan.

Makna dan Implikasi Firman

• Kedua kisah ini memperlihatkan iman seorang ayah yang dengan rendah hati mengakui kuasa Yesus Kristus dan iman seorang perempuan yang meyakini kuasa Yesus Kristus serta pengakuan imannya disampaikan dengan ketulusan hati.

• Yesus Kristus melihat dalam diri perempuan dan Yairus yang percaya melalui pengajaran dan karya-karya-Nya.

• Kendati banyak orang tidak percaya dan menertawakan iman mereka ketika mengakui kuasa Yesus Kristus, namun kita harus berpegang pada keyakinan iman kepada-Nya. Ancaman dan penghinaan atau pergumulan apapun janganlah membuat kita takut dan goyah untuk beriman kepada Yesus Kristus.

• Pengakuan iman akan kuasa-Nya dalam kerendahan hati seperti Yairus dan Perempuan yang menjamah Jubah Yesus menjadi contoh bagi kita orang percaya masa kini.

• Tidak ada keluarga yang bebas dari pergumulan. Pergumulan dapat berupa suami istri sakit, PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), anak-anak yang terlibat masalah pergaulan bebas dan hambatan studi, bahkan mungkin ada yang lebih berat dari itu. Ada berbagai masalah muncul dalam keluarga, tidak hanya seperti perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun, tapi mungkin sepanjang kehidupan kita. Ungkapan Yesus Kristus “Jangan takut, percaya saja” (ayat 36) merupakan jaminan pemeliharan-Nya atas keberlangsungan peran keluarga dalam gereja dan masyarakat.

• Yesus Kristus yang bangkit, menang atas maut adalah sumber kehidupan dan pengharapan akan masa depan yang pasti. Dengan iman kita percaya bahwa apapun kesulitan dan rintangan bahwa Tuhan Allah dalam Yesus Kristus akan selalu ada untuk menolong. Tetaplah bertekun dalam iman di setiap usaha kita karena Dia-lah jalan, kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6). Amin. (mtpjgmim)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top