Renungan Minggu: 17 – 23 September 2023 – Carilah Tuhan Kamu Pasti Berhasil – Yesaya 55:1-13


ALASAN PEMILIHAN TEMA
Tak dapat dipungkiri bahwa manusia terus berlomba-lomba untuk mendapatkan apa saja yang dinginkannya di dunia ini, sehingga tidak jarang ketika berhasil ada yang mulai mengesampingkan sang Pencipta sebagai Tuhan Allah pemberi hidup. Ada orang yang mengambil keputusan untuk tidak percaya lagi kepada Tuhan Allah, oleh karena merasa diri mampu. Hal itu terjadi karena kurang memahami siapa Tuhan Allah.

Keluaran 3:14, Tuhan Allah memperkenalkan diri-Nya kepada Musa “AKU ADALAH AKU”, “AKULAH AKU”. Kita mengetahui bahwa ada dua pandangan tentang Tuhan Allah yaitu; pertama menganggap Tuhan Allah itu sangat jauh sehingga tidak terhampiri oleh manusia (transenden). Kedua, Tuhan Allah itu sangat dekat dengan kehidupan manusia (Imanen). Tuhan itu Bapa dan sahabat yang karib bagi manusia.

Alkitab menggabungkan kedua pandangan di atas, bahwa di satu sisi sebagai Sang Pencipta Dia berada jauh di atas karena itu selayaknya dihormati, dipuji dan disembah tetapi juga di sisi lain Tuhan Allah adalah Pencipta yang dekat dengan umat-Nya.

Sekalipun Alkitab sudah memberikan pandangan yang benar tapi masih ada kecenderungan manusia untuk mengesampingkan otoritas Tuhan. Apalagi melihat keadaan sekarang dengan berbagai kesulitan, perang antar bangsa, kerusakan lingkungan yang berdampak pada perekonomian keluarga menimbulkan pandangan, bahwa Tuhan Allah jauh sehingga manusia berusaha dengan caranya sendiri demi mencapai keberhasilan. Ada yang berhasil, akan tetapi tidak jarang menemui kegagalan. Karena itu gereja sebagai sarana keselamatan, kita terus memberi kesaksian bagi orang- orang bahwa sesungguhnya Tuhan Allah itu dekat dan selalu campur tangan dengan manusia. Oleh karena itu perenungan minggu ini akan dituntun oleh tema “Carilah Tuhan Kamu Pasti Berhasil”.

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Nama Yesaya dalam Bahasa Ibrani “ysya’yahu ” artinya keselamatan. Kitab Yesaya tergolong pada kitab nabi- nabi besar. Nama kitab ini menunjuk pada tokoh utama yaitu Yesaya bin Amos yang merupakan nabi besar di kerajaan Yehuda abad ke 8 SM. Arti nama ini adalah Yahwe keselamatan. Menurut Yesaya 1:1 nabi Yesaya hidup dalam zaman Raja Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia sebagai raja di Yehuda.

Kitab Yesaya dibagi dalam tiga bagian yaitu proto Yesaya (Yesaya 1-39) ditujukan pada orang Yehuda sebelum pembuangan di mana umat diliputi dengan dosa akibat kurang percaya pada Tuhan Allah, tidak hidup menurut kehendak-Nya dan berlaku tidak adil. Melihat situasi ini maka Yesaya menyampaikan bahwa umat akan celaka dan binasa kalau tidak mendengarkan suara Tuhan Allah.

Bagian kedua deutro Yesaya (Yesaya 40-55) ditujukan pada bangsa Yehuda dalam pembuangan yang dalam keadaan hancur seakan tanpa harapan karena bait Allah sudah dihancurkan maka Yesaya memberitakan bahwa tidak lama lagi Tuhan Allah akan membawa mereka pulang ke Yerusalem untuk memulaikan kehidupan yang baru.

Bagian yang ketiga trito Yesaya (Yesaya 56-66) ditujukan kepada umat yang sudah kembali dari pembuangan di mana umat perlu diyakinkan bahwa Tuhan Allah akan memenuhi janji-janjiNya. Karena itu umat perlu memperhatikan secara khusus hidup yang adil dan benar, beribadah dan mempersembahkan kurban serta berdoa.

Yesaya 55:1-13 dilatarbelakangi oleh keadaan deutro Yesaya yang merupakan penutup dari bagian yang kedua. Pada waktu itu umat Allah sangat membutuhkan penghiburan karena Yerusalem dan Yehuda sudah hancur sehingga sama sekali sudah tidak ada harapan. Nabi Yesaya dipanggil Tuhan Allah untuk membangkitkan harapan umat Yehuda bahwa kepada Tuhan Allah umat boleh menaruh harap dan datang pada-Nya.

Dalam ayat 1 ada kata ajakan “ayo” mengandung seruan yang mengajak kepada semua orang. Seruan ini diharapkan agar umat yang terbuang mendapat pemulihan dari Tuhan Allah seperti orang yang mendapat air dan makanan. Namun bukan berarti dengan tidak bekerja. Mereka harus melakukan pekerjaan yang Tuhan Allah kehendaki dan datang pada-Nya agar umat boleh menikmati berkat-Nya. Umat diundang bukan untuk mendapatkan sesuatu yang sia-sia seperti membeli sesuatu yang tidak mengenyangkan, tetapi ketika merespon dan mendengar ajakan itu maka umat akan memakan yang baik dan menikmati sajian yang paling lezat.(ayat 4) Seperti Tuhan Allah sudah memberikan manna kepada umat ketika mereka mengeluh tidak ada roti untuk dimakan pada saat berada di padang gurun Sin (lih Kel 16:2 dan 15) dan ketika mereka mengeluh tidak ada air untuk diminum (lih Kel 17:6) demikianlah umat dikenyangkan dan dipuaskan. Hal itu terjadi sebagai wujud penggenapan janji Tuhan Allah kepada leluhur mereka dan janji itu tidak dapat dibatalkan oleh siapapun.

Selanjutnya ungkapan “carilah Tuhan selama la berkenan ditemui” (ayat 6a) merupakan isi seruan nabi agar umat selalu mendekatkan diri hanya kepada Tuhan Allah sekalipun umat menemui berbagai kenyataan yang pahit dan menyedihkan di pembuangan. Berserulah kepada-Nya selama Ia dekat tersirat bahwa selama ini Tuhan Allah dekat dan mau ditemui.

Dalam rancangan Tuhan Allah maka ada rencana kehidupan yang baik bagi umat di masa yang akan datang yaitu selalu mendapatkan keberhasilan. Sebagaimana ganti semak duri sebagai satu tanaman yang tumbuh di daerah tidak subur akan diganti pohon sanobar yang melambangkan kesuburan.

Makna dan lmplikasi Firman

• Tuhan Allah pencipta berkenan memanggil siapa saja untuk datang pada-Nya dan menjadi alat-Nya. Kita manusia memiliki keterbatasan dan hanya mampu mengenal secara lahiriah saja, tetapi Tuhan Allah mengenal hati, bahkan seantero kehidupan manusia ciptaan-Nya. Oleh karena itu orang percaya harus selalu mencari Tuhan Allah melalui membaca, mendengar dan memahami kehendak-Nya dalam Alkitab. Setiap orang Kristen terpanggil melakukan kehendak-Nya dan tidak ada alasan untuk menolak panggilan-Nya.

• Manusia tidak dapat mengandalkan kekuatan dan kemampuannya sendiri dalam berusaha menjaga dan memelihara kebersamaan sebagai satu komunitas bangsa yang saling menghargai dan menolong untuk kebaikan bersama. Kita sangat membutuhkan kuasa Tuhan Allah karena rancangan-rancangan-Nya indah. Kuasa Tuhan Allah melalui Roh Kudus menyertai orang percaya yang selalu mencari-Nya dan setia serta taat melaksanakan firman-Nya. Sebab itu umat Tuhan tidak perlu kuatir menghadapi berbagai tantangan yang akan melemahkan iman, melainkan terus mencari-Nya. Sebab jika Dia bersama kita,siapakah lawan kita?

• Kebebasan adalah hak setiap manusia yang harus dilakukan dengan tanggung jawab. Pilihlah untuk datang kepada Tuhan Allah karena di luar-Nya kita tidak dapat berbuat apa-apa atau kalaupun usaha kita berhasil akan sia-sia. Rencana Tuhan Allah baik untuk kita.

• Setiap prestasi manusia yang diperoleh secara baik dan benar adalah berkat Tuhan Allah. Oleh karena itu sebagai ciptaanNya jangan membanggakan diri apalagi berusaha di luar jalanNya. Melainkan bagaimana kita mengucap syukur dalam segala hal di tengah-tengah tantangan zaman dengan kesadaran iman dalam takut akan Tuhan dan setia melakukan kasih Yesus Kristus.

• Tuhan Allah berkuasa atas alam semesta ciptaan-Nya. la dapat mengubah apa yang tidak baik dan rusak menjadi baik, termasuk melestarikan alam semesta. Sebagai orang yang telah diselamatkan kita wajib memelihara dan memperbaiki lingkungan yang semakin rusak oleh karena keegoisan dan kerakusan manusia.

• Bulan September adalah bulan GMIM bersinode dan HUT Propinsi Sulawesi Utara karena itu kita dalam suasana pengucapan syukur jemaat dan masyarakat atas segala berkat dan pemeliharaan-Nya. Hendaklah kita lebih bersungguh mencari Tuhan Allah di setiap waktu dengan melakukan pekerjaan yang baik agar kesusahan dapat diganti dengan berkat dari-Nya. Amin. (mtpjgmim)

Berita Terkait

Top