Renungan Harian: Selasa 1 Oktober 2024,Yakobus 4:3 Berdoa Untuk Memuaskan Hawa Nafsu
Yakobus 4 : 3
Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Mungkin kita sering bertanya, mengapa doa kita belum dijawab Tuhan Allah? Apakah Tuhan tidak lagi mendengar permohonan doa kita? Jawabannya, Tuhan masih tetap menjawab setiap doa yang disampaikan dengan iman. Kalau demikian mengapa Tuhan seakan diam dan menolak doa kita? Jawaban Tuhan setiap doa orang percaya: pertama ya, kedua sabar dan ketiga tidak. Tapi kita juga diingatkan agar tidak salah berdoa apalagi hanya memuaskan hawa nafsu.
Firman Tuhan saat ini mengingatkan orang Kristen Yahudi, bahwa doa harus disertai dengan iman. Yang mereka lakukan adalah berdoa hanya untuk memuaskan hawa nafsu. Sehingga tidaklah mengherankan apabila pada akhirnya timbul amarah dalam hati, dan kemudian melampiaskannya dengan bertengkar dan berkelahi. Sebab segala keinginan dan tindakan yang jahat pasti tidak disertai doa. Hawa nafsu membuat mereka lupa kehendak Allah apalagi berdoa. Doa Kristen Yahudi biasanya untuk kebutuhan yang murni sehari-hari (Mat.6:11), tetapi permohonan yang didasarkan pada kecemburuan akan kekayaan dan status orang lain berarti sebuah pemuasan hawa nafsu. Kalaupun mereka berdoa, tapi hanya memuaskan hawa nafsu, mereka salah. Hawa nafsu merusak setiap doa, dan itu merupakan kekejian bagi Allah. Sebab Allah tidak menjawab doa yang hanya memuaskan hawa nafsu: doa yang ambisius untuk pemuasan diri, kesenangan dan menginginkan kehormatan, kuasa atau kekayaan. Allah hanya mendengarkan doa orang benar, yang berseru dalam kesetiaan (bdk. Maz.145:18), yang sungguh-sungguh bertobat dan rendah hati (bdk. Luk.18:14), mereka yang meminta sesuai dengan kehendak-Nya.
Doa yang disampaikan hanya untuk memuaskan hawa nafsu dan keinginan duniawi adalah doa yang tidak pernah mendapat jawaban ya. Doa tersebut akan kembali dengan hampa. Sebab kita tidak meminta untuk tujuan yang benar, tidak dengan iman yang disertai kesungguhan hati, dengan ketidakpercayaan bahwa Allah sanggup memenuhi kebutuhan kita, maka hal itu hanya mengundang penolakan dari Dia. Sebab ada yang berdoa agar Allah membuat mereka berhasil dalam pelayanan, pekerjaan, karir dan usaha, bukan untuk memuliakan Allah dan berbuat baik dengan segala yang dimiliki. Mereka berdoa agar bisa makan makanan yang enak, minuman yang mahal, pakaian bermerek, dan memiliki rumah mewah. Semua dilakukan untuk memuaskan keinginan, hawa nafsu dan mengabaikan orang lain yang membutuhkan. Semua hanya untuk kesenangan diri tanpa peduli kesusahan orang lain. Untuk itu kita diajak, agar berdoa bukan saja untuk membangun hubungan yang intim dengan Allah, tapi juga untuk berkomitmen menjadi berkat dan memberi maaf bagi sesama yang telah menyakiti atau mengecewakan kita. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, tuntunlah kami supaya terus membangun hubungan yang intim dengan-Mu. Tolonglah kami supaya doa yang kami naikkan kepada-Mu tidak disertai pelampiasan hawa nafsu, tetapi untuk tujuan yang benar sehingga doa dijawab sesuai kehendak-Mu. Amin. (rhkgmim)