Renungan Harian: Senin 5 Agustus 2024 – Yeremia 33:4-5 – Kejahatan itu Menghancurkan
Yeremia 33:4-5
(4) Sebab beginilah firman Tuhan, Allah Israel, mengenai rumah-rumah di kota ini dan mengenai gedung-gedung istana raja Yehuda yang dirobohkan untuk dipakai terhadap tembok-tembok pengepungan dan pedang:
(5) Orang akan masuk pertempuran melawan orang-orang Kasdim dan kota ini akan penuh dengan bangkai-bangkai manusia yang telah Kupukul mati karena murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku, sebab Aku telah menyembunyikan wajah-Ku dari kota ini oleh karena segala kejahatan mereka.
Kejahatan itu Menghancurkan
“Dunia ini semakin jahat”, demikianlah ungkapan yang sering kita dengar. Pernyataan ini bisa dibenarkan karena kejahatan berkembang demikian pesat. Kejahatan fisik kini bermutasi menjadi kejahatan verbal dan cyber. Jenis kejahatan ini tidak segan-segan merengut korban jiwa dan menimbulkan kerawanan sosial. Sejak lama Alkitab telah mengingatkan agar mewaspadai segala bentuk kejahatan yang menimbulkan dan merusak relasi dalam kehidupan antar sesama, dengan alam dan dengan Tuhan. Peristiwa Menara Babel, Air Bah, Sodom dan Gomora adalah contoh bahwa kejahatan mendatangkan penghukuman Tuhan.
Firman Tuhan saat ini, dimana Yeremia dengan sedih menubuatkan kehancuran Israel, bahwa rumah-rumah, gedung-gedung istana, tembok-temboknya hancur, kota Yerusalem yang suci itu dipenuhi dengan bangkai-bangkai manusia. Yerusalem benar-benar hancur dan pemerintahan Yehuda kini jadi lumpuh tanpa kekuatan. Sebagian penduduk dijadikan tawanan dan diangkut ke Babel, mereka yang bertahan/tinggal menderita kelaparan dan diserang berbagai penyakit. Orang berkesimpulan bahwa inilah dampak dari agresi militer tentara Kasdim (Babel) yang brutal itu, sebab mereka terkenal kejam dan ganas. Perang selalu menyisahkan kepedihan, kerusakan dan kematian. Menurut Yeremia Allah telah murka, kemarahan-Nya sudah tak tertahankan, Ia menghukum bangsa itu lewat orang-orang Kasdim. Mengapa? ”karena segala kejahatan mereka” (ayat 5). Firman ini menegaskan ternyata kejahatanlah si penghancur itu (destroyer), kejahatan Yehuda menimbulkan kehancuran dan bencana yang bisa mematikan. Kejahatan Yehuda tidak bisa ditolerir lagi dan mereka kini menanggung konsekwensinya, penghukuman Tuhan berlaku bagi mereka.
Kejahatan adalah penyimpangan dari apa yang sebenarnya dan kerusakan dari sesuatu yang baik. Alkitab mengingatkan pemicu utama kejahatan adalah penolakan akan eksistensi Allah. Manusia memaksakan kehendaknya dan mengabaikan otoritas Allah. dalam diri manusia sejak awal selalu muncul kecenderungan membuahkan kejahatan (Kej 6:5). Orang percaya harus sadar keberadaannya jika hidup di luar kehendak Allah. Oleh sebab itu jika kehendak kita bertentangan dengan kehendak Tuhan Allah, mintalah DIA untuk mengubah hati kita, bukan mengubah kehendak-Nya. Dunia memang semakin jahat, tetapi orang yang hidup dalam kasih karunia Kristus akan mampu bertahan dan tetap hidup benar, karena di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera. Amin.
Doa: Tuhan Yesus tumbuhkanlah kebenaran-Mu dalam hidup kami. Jangan biarkan kami menjadi serupa dengan dunia ini, agar kejahatan tidak mendapatkan tempatnya. Amin. (rhkgmim)