Renungan Harian: Senin, 30 September 2024 – Yakobus 4:2 – Tak Memperoleh Apa-Apa Karena Tidak Berdoa
Yakobus 4:2
Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
Tak Memperoleh Apa-Apa Karena Tidak Berdoa
Kehidupan yang penuh kompetisi dan perbandingan dapat menimbulkan iri hati. Sikap iri kerap tersembunyi dan tak diakui meski dialami semua orang. Secara psikologis bahwa iri hati dialami oleh orangorang yang rendah diri, tak percaya diri dan tak siap mengalami kegagalan. Padahal keberhasilan dan kegagalan merupakan dampak dari setiap usaha dan perjuangan, dan keduanya merupakan kenyataan yang harus diterima. Ketika manusia menginginkan sesuatu, maka ia akan berupaya dan berjuang untuk mendapatkannya. Ada yang berusaha melalui cara yang benar, yakni berdoa, bekerja dan baca Firman Tuhan, sekalipun harus melewati proses yang menyakitkan. Orang seperti ini, selalu siap menerima keberhasilan dan kegagalan. Ada juga orang yang menghalalkan segala cara dalam berjuang untuk memperoleh kebehasilan. Tanpa berdoa, bekerja dan baca Firman Tuhan. Orang seperti ini dalam pikirannya tidak ada kata gagal, padahal itu sebuah kenyataan dari setiap perjuangan apalagi yang dilakukan adalah keliru dan salah, tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Firman Tuhan saat ini mengingatkan orang percaya yang mengingini hal-hal besar dengan cara yang salah, pasti hasilnya akan mengalami kekecewaan. Mereka yang berpikir akan mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan besar bagi diri sendiri, sekalipun harus melenyapkan segala sesuatu yang menghalangi keinginan yang menggebu-gebu itu, akan menemui kesia-siaan belaka. Mereka mengingini sesuatu, tapi mereka tidak memperolehnya. Mereka gagal, sehingga melakukan pembunuhan (menghilangkan nyawa orang) dan irihati, tapi tujuan mereka tidak terwujud. Iri hati merupakan ekspresi ketidakpuasan manusia terhadap posisinya dan apa yang dimilikinya. Kemudian mereka bertengkar dan berkelahi, dan akhirnya merekapun tidak memperoleh apa. Matthew Henry menulis: orang-orang Yahudi adalah bangsa pemberontak, karena itu mereka suka berperang dengan orang-orang Romawi, dan juga bangsa yang terpecah karena sering berkelahi di antara mereka. Lebih daripada itu, mereka tidak menerima apa-apa, karena mereka tidak berdoa dan tidak membiarkan Tuhan memegang kendali hidup mereka. Keinginan dan segala perasaan berdosa pada umumnya tidak mengikutsertakan doa dan didalamnya tidak ada keinginan untuk mentaati Allah dan perintah-Nya.
Doa merupakan cara terbaik menyatakan permohonan dan syukur kita kepada Tuhan. Sebab Tuhan yang berkuasa memberikan segala yang kita butuhkan sesuai kehendak-Nya. Jika kita tidak berdoa, berarti kita melupakan Tuhan dan hasilnya pasti nihil dan sia-sia. Hal itu disebabkan kita tidak bertanya kepada Allah dalam usaha-usaha kita, apakah Ia memperbolehkannya atau tidak. Kita memilih mengandalkan kekuatan dan cara kita sendiri yang rusak dan tidak memberitahukan permintaan kita kepada-Nya. Karena itu, mari tetap berdoa dan carilah kebahagiaan terbaik dalam hidupmu dengan cara-cara yang berkenan kepada Allah.Teruslah berdoa untuk pelayanan GMIM, tetap berjalan bersama untuk bersama berjalan bagi kemuliaan Tuhan. Sehubungan dengan HUT ke-90 GMIM Bersinode, sebagai warga gereja mari kita semakin mencintai GMIM dan tekun berdoa. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, ampunilah kami, jika seringkali memilih jalan hidup yang menjauh dari-Mu karena hawa nafsu menguasai kami sehingga kami tidak berdoa. Ubahkanlah kami untuk selalu melibatkan Tuhan dalam segala hal yang kami kerjakan sehingga keberhasilan akan kami dapatkan bukan sesuatu yang sia-sia. Amin. (rhkgmim)