Renungan Harian: Selasa 24 September 2024, Yosua 23:6-7 Jangan Menyimpang Ke Kanan atau Ke Kiri
Yosua 23 : 6-7
Kuatkanlah benar-benar hatimu dalam memelihara dan melakukan segala yang tertulis dalam kitab hukum Musa, supaya kamu jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri, dan supaya kamu jangan bergaul dengan bangsa-bangsa yang masih tinggal di antaramu itu, serta mengakui nama allah mereka dan bersumpah demi nama itu, dan beribadah atau sujud menyembah kepada mereka.
Hidup ini adalah pilihan, maka sebagai orang percaya pilihlah untuk memelihara dan setia melakukan Ferman Tuhan. Pilihlah untuk mengasihi Tuhan dengan selalu berbuat benar. Walau kadangkala ada orang yang berbuat salah karena tidak tahu mana yang benar. Itu fakta! Tetapi ada fakta lain, ada orang tahu mana yang harus dan apa yang jangan, tahu sikap mana yang benar dan tindakan mana yang salah. Tetapi belum tentu mereka memilih yang benar. Kebanyakan yang dipilih orang yaitu menyenangkan mata dan memuaskan hati padahal itu salah. Ternyata, pengenalan kita pada sesuatu yang benar belum memastikan bahwa kita than melakukan yang benar dalam hidup. Apa persoalannya? Salah satu di antaranya: kita tidak tegas kepada diri sendiri, kita mudah membenarkan diri untuk menawar kebenaran sampai titik terendah, dan akhirnya berkompromi dengan hal-hal yang berseberangan dengan kebenaran.
Firman Tuhan hari ini, dalam pidato Yosua mengingatkan bangsa Israel agar menguatkan hati dengan memelihara dan melakukan hukum taurat agar mereka tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. Tuhan Alah menginginkan komitmen dan ketaatan umat melalui praktek hidup yang sesuai dengan kitab hukum Musa. Sehingga mereka tidak akan bergaul dengan bangsa kafir dan tidak mengakui allah (dewa) mereka, bahkan bersumpah demi allah tersebut, serta beribadah atau
sujud menyembah kepadanya. Ketaatan harus diwujudkan dalam menjaga kekudusan hidup, tidak boleh tercemar dengan pergaulan kafir, baik dalam kehidupan sosial maupun kerohanian. Perjalanan sejarah mencatat. bangsa Israel begitu mudah memilih jalan yang menyimpang, dan dengan enteng meninggalkan Tuhan. Bukan karena tak mengenal kehendak Tuhan, bukan karena tak mengerti mana yang benar, melainkan karena hati mereka terlalu lemah, nurani mereka jauh dari kokoh, mereka enggan bersikap tegas kepada dirinya.
Ketegasan pada diri sendiri untuk melakukan yang benar adalah bukti adanya kesungguhan dan komitmen untuk melakukan yang benar sesuai dengan firman Tuhan. Tanpa ketegasan kepada diri sendiri, pengenalan akan kebenaran tak berarti, hal yang baik hanya sekadar mimpi, tidak akan pernah menjadi kenyataan ketika tidak diupayakan dan dilakukan. Sebagai keluarga kristen, kita diingatkan agar menguatkan hati dalam memelihara dan melakukan kehendak Tuhan sebagai tindakan tegas kepada did sendiri untuk melakukan yang benar dalam kehidupan ini. Dengan demikiari kita tidak akan menyimpang ke kanan atau ke kiri. Kita akan tetap setia pada Tuhan apapun godaan, tantangan, persoalan dan masalah yang kita hadapi dalam hidup ini. Amin.
Doa: Ya Tuhan, mampukan kami agar tegas pada diri sendiri sebagai pilihan untuk taat pada Tuhan sehingga kami mampu menjaga kekudusan hidup dan tidak menyimpang dari Firman-Mu. Amin. (rhkgmim)