Renungan Harian: Sabtu 4 November 2023, Penyambung Lidah Allah – Amos 3 : 8

Amos 3 : 8
Penyambung Lidah Allah
Sebagai juru bicara Tuhan Allah, seorang nabi adalah juga manusia yang hidup pada zaman yang sama dengan mereka yang mendengar apa yang dikatakannya. Oleh karenanya, ia juga tentu mengalami situasi sosial ekonomi dan politik dengan berbagai dinamikanya seperti yang dialami oleh pendengarnya. Amos tentu saja juga mengalami dengan nyata situasi sosial yang sarat dengan keberdosaan yang dilakukan oleh bangsanya. Seorang nabi ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Tuhan Allah, walaupun ia sendiri juga tak pernah merasa menjadi manusia yang paling unggul di antara kaumnya. Ketika ia berkata-kata pun, tentu seorang nabi tak berkata-kata dengan keangkuhan dan keinginan untuk dipandang lebih baik dan lebih dekat dengan Tuhan Allah. Seorang nabi sadar bahwa ia hanyalah seorang juru bicara, yang harus berbicara ketika Tuhan Allah menyatakan firman-Nya. Di satu sisi seorang nabi tentu merasa benci dengan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh umat, dan di sisi yang lain ia juga tentu merasa kasihan jika umat harus menanggung hukuman Tuhan Allah.
Menjadi pengikut Yesus Kristus berarti dipanggil untuk hidup dalam perjuangan menjalankan perintah-perintah-Nya sambil diutus untuk mewartakan kabar sukacita ke seluruh dunia. Tugas kenabian yang diemban oleh murid-murid Yesus Kristus, seperti para nabi dahulu, bukan hanya melalui perkataan dan kesaksian, namun juga melalui hidup yang diresapi oleh semangat Yesus Kristus, yaitu semangat salib dan kebangkitan. Dengan demikian, panggilan dan perutusan untuk menjalankan tugas kenabian sebagai murid Yesus Kristus adalah perutusan untuk mewartakan salib dan kebangkitan, pengorbanan dan hidup sebagai manusia yang baru di dalam Yesus Kristus.
Banyak pengikut, banyak jemaat, banyak orang yang berkata percaya, namun tidak semuanya melakukan sepenuhnya apa yang ia percayai atau imannya. Karena itu kritikan firman Tuhan, atau teguran harus didengar, diresapi dan dilakukan. Kepada bangsa Israel firman Tuhan Allah mengeritik cara hidup mereka dengan menghancurkan hati mereka, menyinggung perasaan mereka, barulah terlihat siapa yang setia dan yang tidak. Bagi kita orang Kristen kritik firman dinyatakan untuk membuktikan siapa gandum atau sekam. Apakah benar-benar kita percaya pada Yesus Kristus dan menjadikan-Nya sebagai harta paling berharga dalam hidup. Ataukah ada keinginan jahat tersembunyi di dalam diri kita. Tuhan Allah selalu memanggil nabi-Nya, untuk menyampaikan pesan-Nya. Tuhan Allah tidak pernah diam ketika melihat kita berdosa. la selalu datang, baik dengan keras ataupun lembut untuk menyadarkan kita agar kita bertobat dan kembali kepada-Nya. Sehingga kita hidup di jalan selamat-Nya. Amin.
Doa: Ya Yesus Kristus, terkadang kami bimbang dan belum sadar seutuhnya tentang pengorbanan-Mu. Kami datang untuk meminta pertolongan-Mu agar kami hidup di jalan selamat-Mu. Amin. (rhkgmim)