Renungan Harian: Sabtu 27 April 2024 – Roma 12:8, Karunia Menasihati dan Berbagi dengan Ikhlas
Roma 12: 8
“Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.”
Ketika kita menasihati seseorang sering kita mendengar suara sindiran “ba kaca dulu (bercermin dulu).” Memang tidak mudah bagi seseorang yang diberi karunia menasihati. Kata Paulus, ia harus mengintrospeksi diri. Sudahkah yang ia ucapkan, itu juga yang dilakukannya baik kepada diri sendiri atau kepada orang yang dinasihatinya?
Tuhan Allah menghendaki para pelayan dan Jemaat di Roma supaya menasihati untuk perbuatan yang baik. Sehingga kesadaran mendalam tentang kehidupan berbagi baik dalam senang atau susah, sedih atau gembira, lemah atau kuat juga dalam kekurangan atau kelimpahan, menjadi sasaran pelayanan.
Membagi segala sesuatu untuk kepentingan bersama, misalnya seperti kerinduan rasul Paulus supaya jemaat di Roma mengumpulkan pemberian dalam rangka pelayanan menanggulangi kemiskinan di Yerusalem.
Sebagaimana Sinode GMIM memprogramkan kemitraan Jemaat, silang pelayanan membantu jemaat yang baru bertumbuh, jemaat yang membutuhkan pertolongan sehingga ada gerakan diakonia untuk berbagi kebutuhan pelayanan Gereja.
Sebagai warga Gereja kita harus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap sesama; sebab siapa membagi bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang tulus. Jadi murni empati terhadap sesama jemaat, sesama hamba Tuhan. Tidak ada unsur paksaan tapi pemberian sukarela.
Sebagai keluarga Kristen marilah kita juga menunjukkan kemurahan hati berbagi dengan sesama, dalam bentuk diakonia karitatif (bagi mereka yang sakit, yang dalam pergumulan duka, beasiswa studi anak-anak dari keluarga yang tidak mampu), dan sebagainya sebagaimana program jemaat dan kemitraan antar gereja, sungguh sungguh dilakukan dengan sukacita.
Sebab kenyataan ada jemaat yang bermitra ketika datang di jemaat yang dimitrai lebih dahulu berucap: “ado bukan torang mo ba kase, musti dorang yang ba kase, lia dorang pe gereja lebe bagus dari pa torang pe gereja”.
Program itu antara lain: membantu Pendeta di daerah terpencil, stunting yaitu masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Akibatnya pertumbuhan tulang pada anak yang tertunda, berat badan rendah apabila dibandingkan dengan anak seusianya, seorang anak berbadan lebih pendek dari seusianya. Tuhan Yesus Kristus memberkati Amin.
DOA: Ya Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas firman-Mu yang menasihati kami bagaimana seharusnya hidup dengan saling memberi nasihat yang membangun dan berbagi dengan sesama yang membutuhkan pertolongan. Amin. (rhkgmim)