Renungan Harian: Sabtu 26 Oktober 2024, Hakim-hakim 11:39-40 Anak Yang Baik Dikenang

Hakim-hakim 11:39-40
Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu; jadi gadis itu tidak pernah kenal laki-laki. Dan telah menjadi adat di Israel, bahwa dari tahun ke tahun anak-anak perempuan orang Israel selama empat hari setahun meratapi anak perempuan Yefta, orang Gilead itu.
Ada peribahasa “Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan belang”, yang mengandung analogi tentang konsekuensi dari perbuatan kita selama kita masih hidup. Firman hari ini, cerita tentang anak Yefta, yang telah memberi hidupnya menjadi korban bakaran untuk kemuliaan Tuhan Allah. Sehingga ada kebiasaan di Israel setiap tahun, anak-anak perempuan mengenang anak Yefta. Maksudnya, mereka menyanyi sambil mendiskusikan atas keputusan anak gadis Yefta yang setia mengabdi kepada orang tua dan kepada Tuhan Allah.
Keputusan anak gadis Yefta adalah pilihan hidup terbaik yang telah mendatangkan sukacita bagi teman dan sahabatnya. Mereka merayakannya setiap tahun dan menjadi kebiasaan setiap tahun berkumpul, menyanyi dan berdiskusi bersama tentang anak gadis Yefta.
Firman hari ini mengajarkan kita, bahwa perbuatan baik akan dikenang sepanjang umur. Kehidupan yang baik akan selalu diingat oleh semua orang yang mengenal kita. Anak yang baik adalah anak yang menghormati orang tua dan takut Tuhan Allah. Ada cerita, “jika ada anak dikatakan sangat baik, atau pintar, paling tidak akan ditanyakan siapa dulu orang tuanya. Tapi katanya kalau anak itu tidak pintar, kurang berprestasi, orang akan bilang, siapa gurunya?” Ini sindiran untuk mengajarkan anak-anak butuh pembimbingan dan pendampingan sejak kecilnya hingga dewasa. Karena itu, penting orang tua untuk memperhatikan didikan moral, etika dan spiritual bagi anak-anak tercinta supaya hari depan mereka tidak mengecewakan. Apalagi di era sekarang yang menuntut kecerdasan mereka untuk bisa bersaing dan tidak melupakan ajaran Tuhan Allah.
Tuhan Allah merancang damai sejahtera dalam hidup kita sebagai anak atau orang dewasa. Supaya hidup kita bermakna dan berbuah bagi Tuhan Allah dan menjadi berkat sehingga akan dikenang. Hidup kita, papa mama dan anak anak berada dalam rancangan indah Tuhan Allah. Apalagi kalau anak taat dan hormat orang tuanya, maka pasti dia akan menikmati hidup yang bahagia dan panjang umurnya. (bdk. Efesus 6:1-3) Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, ajarlah kami orang tua dengan kasih-Mu agar dapat membesarkan dan membimbing anak cucu untuk hidup taat kepada firman-Mu dan menghormati orang tua. Amin. (rhkgmim)