Renungan Harian: Sabtu 2 November 2024, Mazmur 25:20-22 Ketulusan Dan Kejujuran


Mazmur 25:20-22

Jagalah kiranya jiwaku dan lepaskanlah aku; janganlah aku mendapat malu, sebab aku berlindung pada-Mu. Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau. Ya Allah, bebaskanlah orang Israel dari segala kesesakannya!

Dalam situasi yang meresahkan ketika kesenjangan sosial semakin nampak dan pemangku kebijakan lebih mementingkan kepentingan diri dan kelompok daripada mengutamakan kepentingan bersama, maka seruan untuk mengedepankan ketulusan dan kejujuran perlu digaungkan. Di mana-mana korupsi, merampas hak orang lain, pungli sudah menjadi hal biasa. Banyak yang merasa tertekan, tertindas namun tidak punya kekuatan dan berani untuk bersuara.

Firman hari ini mengajarkan kita sebagai mahkluk ciptaan Tuhan Allah termulia tentang pentingnya mengedepankan ketulusan dan kejujuran sebagai integritas diri dalam situasi yang sulit sekalipun. Daud meminta kiranya ia diberi hati yang tulus dan jujur. Ia sadar godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri dan kelompok sangat kuat, kalau hidup tidak dipenuhi oleh hikmat Tuhan. Daud merasa ia tidak punya kekuatan apa-apa tanpa kekuatan dari Tuhan Allah. Daud melihat dan merasakan bagaimana umat Israel mengalami kesesakkan atas ketidakadilan yang merajalela. Umat Israel butuh sosok pemimpin yang mengedepankan kepentingan umum dan berintegritas yang tidak mudah disogok.

Kita melihat betapa mengerikan akibat ketidakjujuran dan ketidaktulusan mengganggu dan merusak tatanan hidup keluarga, jemaat dan masyarakat. Untuk bebas dari kesesakkan dibutuhkan otoritas Tuhan Allah bagi setiap pemimpin dalam menjalankan kuasa yang dipercayakan. Olehnya, Daud memohon kiranya kejujuran dan ketulusan mengawal kepemimpinannya sebagai raja. Niat hidup tulus dan jujur saja tidak cukup tapi harus disertai dengan tindakan nyata.

Saat ini kita menyaksikan ada keluarga Kristen retak dan hancur (broken home) karena hubungan suami isteri yang tidak jujur dan tidak tulus. Marilah kita membangun budaya hidup yang jujur dan tulus mulai dari diri dan keluarga kita. Kita belajar dan mengajarkan bahwa jujur dan tulus itu harta yang paling indah dan tak lekang oleh waktu. Belajarlah mau memberi ruang kepada anggota keluarga kita untuk berkata jujur walaupun itu menyakitkan. Dan siap dengan tulus memberi pengampunan dan bersama mau memberi diri diperbarui dalam kasih Yesus Kristus. Percayalah kalau kita mau bertobat mulai dari diri dan keluarga pasti punya pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara.

Mintalah Yesus Kristus dalam Roh Kudus mengawal kita setiap saat untuk hidup jujur dan tulus. Karena Yesus Kristus sudah memberi teladan bagi kita, bagaimana hidup dalam kejujuran dan ketulusan yang dampaknya mendatangkan perubahan yang sangat dahsyat bagi perdamaian dan keselamatan dunia. Amin

Doa: Ya Tuhan Allah, tolonglah agar kami mau hidup tulus dan jujur dalam susah dan duka. Jadikanlah rumah kami sebagai model yang mempraktikan ketulusan dan kejujuran. Amin. (rhkgmim)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top