Renungan Harian: Rabu, 4 September 2024 – 1 Korintus 12:8 – Berkata Dengan Hikmat Dan Pengetahuan
1 Korintus 12:8
Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
Berkata Dengan Hikmat Dan Pengetahuan
Ada ungkapan berkata ‘mulutmu adalah harimaumu” kata yang sepadan dengan itu ialah “karena mulut badan binasa”. Kedua kalimat di atas merupakan nasihat agar ketika berbicara dengan orang lain kita perlu menjaga lisan atau perkataan. Sebab perkataan yang tidak terkontrol atau terkendali, akibatnya menyulut pertengkaran dan bahkan menimbulkan permusuhan. Mazmur 34:14, Raja Daud juga menulis , “Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu”. Dari ayat itu tegas diingatkan, bahwa dari anggota tubuh manusia yang tak memiliki tulang itu, bisa lahir hal-hal yang jahat dan menipu yang tujuannya mencelakai orang lain. Karena itu, Daud melanjutkan kalimatnya dengan berkata “wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat..” (Mzm.34:16a).
Firman Tuhan saat ini, Paulus menasihati jemaat Korintus agar berkata-kata dengan hikmat dan pengetahuan. Kedua perkataan itu merupakan karunia rohani atau wujud dari manifestasi Roh Kudus. Roh menyatakan diri dalam komunikasi hikmat Allah kepada orang lain. Hikmat mungkin diperoleh melalui belajar atau dari pernyataan Allah, namun dia baru berguna kalau digunakan untuk kepentingan bersama. Intinya hikmat yang dimaksudkan, bukanlah hal duniawi melainkan yang berasal dari Allah. Tujuannya untuk mengerti fakta-fakta yang sudah diketahui dan menerapkannya ke dalam keadaan tertentu. Karunia berkata-kata dengan pengetahuan (pengajaran). Karunia ini adalah kemampuan yang diberikan Roh Kudus untuk mengucapkan pengetahuan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu dengan tepat dan jelas. Paulus menyampaikan ini, untuk mengingatkan jemaat Korintus, bahwa perkataan-perkataan rohani yang lahir dari hati yang sombong tidak akan mendatangkan manfaat dan berguna bagi sesama.
Orang berhikmat adalah orang yang perkataan dan perbuatannya sejalan dan konsisten. Ini mau menjelaskan bahwa orang berhikmat sikap dan tutur katanya tidak berubah-ubah, sama dan sejalan. Hikmat (sofias: kebijaksanaan, pengertian dan kecerdasan). Untuk menjadi orang berhikmat, dalam surat Yakobus 1:5a ditulis “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati …” Di sini hikmat disebutkan berasal dari Allah dan karena itu untuk menjadi bijaksana, hendaklah kita memintanya kepada Allah. Akan tetapi ada syaratnya, seperti dalam Amsal 9:10a berkata: “Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan…” Syaratnya harus takut akan Tuhan. Kata takut di sini sama artinya dengan hormat, tunduk, setia dan taat. Karunia ini sangat dibutuhkan dan berguna bagi jemaat. Dengan perkataan hikmat kita bukan hanya dapat menyampaikan kebenaran tapi juga menjadi teladan bagi orang lain. Intinya hikmat bukanlah tentang hal duniawi melainkan yang berasal dari Allah (bdk.1 Kor.2:6-10). Demikian pula dengan perkataan pengetahuan adalah kemampuan yang diberikan Roh Kudus untuk mengucapkan pengetahuan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu dengan tepat dan jelas. Dengan karunia pengetahuan, orang yang mendengarnya akan terdidik dan didewasakan baik dalam iman maupun pengetahuan. Amin
Doa: Tuhan karuniakanlah kepada kami hikmat dan pengetahuan, agar kami dianugrahkan akal budi dan menjadi teladan bagi sesama ditengah tugas, kerja dan pelayanan. Amin. (rhkgmim)