Renungan Harian: Rabu 26 Juni 2024, Lukas 6:32-33 – Kebaikan: Orang Berdosapun Melakukannya
Lukas 6 : 32-33
Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.
Bentuk kebaikan pun bermacam-macam. Seringnya kebaikan erat dikaitkan dengan perilaku memberi. Kita semua pun sepakat kalau ada yang mengatakan “Orang baik adalah orang yang suka memberi”. Akan tetapi memberi tidak memiliki batas yang sempit. Memberi tidak hanya sekadar soal materi sebab memberi perhatian jauh lebih sulit daripada memberi materi. Begitu pula dengan memberi waktu. Waktu adalah sesuatu yang tidak bisa dibeli. Kalau sudah hilang, tidak bisa kembali. Sehingga waktu nilainya amat berharga untuk diberikan pada orang lain. Memberi senyum juga bernilai tinggi. Senyum sama seperti kita bersedekah. Kita membagikan kebahagiaan pada orang lain, memancarkan energi positif dan kehangatan kepada orang lain. Terlebih lagi tenaga. Nilainya sangat berharga.
Apa yang tergambar di pikiran kita jika mendengar kata “musuh”? Tentu kesan negatif penuh amarah, kesal dan segudang energi negatif iainya. Ingin rasanya si musuh itu mampus atau minimal bisa membalasnya dengan puas. Namun sifat dan kondisi demikian harus kita rubah secepatnya jika kita mau benar-benar menjadi pengikut Yesus Kristus. Pada umumnya manusia akan berbuat baik hanya kepada orang yang juga berbuat baik kepadanya. Itulah yang berlaku di dunia dan diajarkan oleh dunia. Tetapi kalau kita berbuat demikian, kita akan menjadi sama dengan dunia. Tuhan Yesus Kristus mengingatkan kita, “Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian” (Luk. 6:33).
Sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan yang lain, suatu hal yang wajar jika dirimu dan orang di sekitar saling peduli pada satu sama lain. Namun, kalau bicara tentang kepedulian, kita harus tahu bahwa tidak semua orang yang peduli dan berbuat baik itu tulus. Kristus berkata “Orang berdosa bisa berbuat baik”. Bagaimana bisa? Itu terlihat saat sebagian orang punya maksud dan modus tertentu melakukannya. Banyak lagi modus-modus penipuan lainnya. Awalnya bersikap dan berprilaku baik. Saat korbannya sudah mulai percaya baru dilakukan modus penipuan. Saat dirasa telah mendapatkan hasil akan kabur tanpa diketahui rimbanya. Walaupun banyak kasus kebaikan palsu, tapi sebagai keluarga Kristen kita harus menghadirkan kebaikan yang tanpa pamrih. Dan itu bisa terbukti dengan kita mengasihi orang yang sebenarnya tak pantas menerimanya yaitu musuh kita. Amin
Doa : Ya Yesus Kristus, jadikan kami anak-anakMu yang melakukan kebaikan kepada semua orang yang membutuhkannya. Amin. (rhkgmim)