Renungan Harian: Rabu 21 Agustus 2024, Yeremia 29:6 Bertambah Banyak Dan Jangan Berkurang!
Yeremia 29 : 6
ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang!
Realitas yang ada saat ini, berhubungan dengan statistik gereja, orang Kristen semakin berkurang dari segi jumlah. Penyebabnya antara lain: angka kematian lebih tinggi dari kelahiran. Warga gereja yang menopang program pemerintah yakni Keluarga Berencana (KB) dengan slogan: Dua Anak Cukup. Di lain pihak ada orang yang memilih untuk tidak kawin karena rutinitas kerja dan alasan lainnya. Ada keluarga yang bersepakat untuk memiliki anak satu atau dua saja dengan alasan ekonomi (tidak cukup, kebutuhan semakin tinggi) dan karena kesibukan kerja. Selain itu persoalan dan masalah rumah tangga menjadi salah satu alasan yang menghambat untuk memiliki anak lebih dari dua. Sebagai pertimbangan, data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri mencatat penduduk Sulawesi Utara yang beragama Kristen sebanyak 1,67 juta jiwa pada tahun 2021 dari total penduduk yang mencapai 2,66 juta jiwa, yakni 62,98%.
Firman Tuhan saat ini, Yeremia menegaskan kepada umat dalam pembuangan, ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang! Maksud dan tujuan perintah ini supaya keturunan Israel menjadi banyak di negeri asing, maka mereka harus kawin. Mencari isteri dan suami bagi anak-anak mereka menunjukan bahwa umat berusaha untuk tetap menjaga keturunan mereka dengan tidak kawin campur (sinkritisme) dengan bangsa Babel. Mereka hidup dalam sosialita (bergaul) tapi tetap berkomitmen menjaga kemurnian hidup sebagai bangsa pilihan. Dengan membangun keluarga, secara kuantitas (jumlah) mereka semakin banyak dengan ketambahan anggota dan itu merupakan kekuatan sehingga dapat mewujudkan misi Allah dan mereka menjadi berkat bagi bangsa lain. Generasi tua akan digantikan oleh yang muda, regenerasi terjadi untuk menjalankan peran sebagai umat pilihan yang membawa berkat bagi kehidupan.
Firman Tuhan saat ini mengajak kita sebagai gereja agar terus bertumbuh secara kualitas (iman yang menghasilkan buah) dan kuantitas (segi jumlah). Inilah keberhasilan gereja yang harus terus menerus diperjuangkan dalam pelayanan. Maka menjadi tugas dan tanggungjawab gereja untuk mempersiapkan dengan matang pernikahan anak-anak sehingga terbentuk keluarga Kristen yang benar-benar berkualitas dan matang. Siap dari segi iman dan ekonomi dalam menyambut anugerah terindah dari Tuhan yaitu anak. Berapapun anak yang Tuhan berikan, sesuai dengan kesepakatan orang tua, keluarga yang berkualitas akan mampu mengasihi, mendidik dan memberikan fasilitas untuk masa depan mereka. Kita ingat slogan masa lampau: banyak anak banyak rejeki. Sebab yang terjadi sekarang, banyak pernikahan yang tidak dipersiapkan dengan matang, karena kecelakaan pergaulan (hamil di luar nikah), dan pernikahan dini sehingga kelahiran anak tidak dipersiapkan dengan baik (kesepakatan suami istri). Juga dampak dari hal itu, perceraian sering terjadi. Akibatnya anak putus sekolah, kehilangan cinta dan sayang bahkan masa depan mereka terancam. Selain itu, dampaknya pada pertambahan anggota keluarga, dimana mereka memilih untuk memiliki anak satu atau dua. Maka pergumulan gereja saat ini, kita tidak bertambah tapi justru berkurang seiring waktu. Amin.
Doa: Ya Tuhan, mampukan kami sebagai keluarga Kristen untuk mempersiapkan anak-anak kami secara berkualitas dan matang sehingga ketika mereka memasuki lembaga perkawinan mereka siap secara iman dan ekonomi untuk kehadiran anak. Amin. (rhkgmim)