Renungan Harian: Rabu 20 September 2023, Carilah Tuhan dan Tinggalkan Kefasikan – Yesaya 55 : 6-7


Yesaya 55 : 6-7

Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.

Carilah Tuhan dan Tinggalkan Kefasikan

Firman saat ini berkata carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui (ayat 6a). Mencari Tuhan merupakan kebutuhan. Mengapa? Karena kita sangat membutuhkan kehadiran-Nya dalam hidup di setiap waktu. Sering yang terjadi, kita mencari Tuhan hanya jikalau ada kesulitan dan pergumulan. Lebih banyak waktu dan kesempatan kita habiskan untuk mencari harta dunia yang bersifat sementara sehingga seringkali membawa pada kekecewaan.

Dalam konteks bacaan ini nabi berseru carilah Tuhan, sebab umat Yehuda telah meninggalkan Dia dengan memberontak dan berlaku tidak setia, sehingga membuat Tuhan murka. Ketika umat mencari Tuhan berarti umat harus bertanya kepada Dia apa yang Tuhan kehendaki untuk diperbuat dalam kehidupan mereka.

Selanjutnya nabi berkata berserulah kepada-Nya selama Dia dekat (ayat 6b). Ia mengajak agar umat berdoa pada Tuhan dengan sungguh dan penuh penyesalan terhadap semua kesalahan agar mereka diperdamaikan selagi Tuhan dekat dan mau ditemui. Sebab akan tiba saatnya Ia akan jauh dan tidak dapat ditemui.

Melalui perikop ini, sebagai orang percaya masa kini, kita diajak agar fokus pada Tuhan. Ini berarti kita harus mengalihkan pandangan kita dari kesenangan dunia kepada keselamatan kekekalan. Sebab akan tiba masanya, kita semua akan meninggalkan kehidupan di dunia ini dan akan diperhadapkan pada tahta pengadilan (band. Matius 10:34).

Selanjutnya Nabi Yesaya juga menyerukan baiklah orang fasik meninggalkan jalannya. Siapa orang fasik menurut Alkitab? Mereka adalah orang yang berdosa namun tidak mau mengakui dosanya. Ini berarti pada saat umat berseru pada Tuhan mereka harus meninggalkan dosa-dosanya dan memperbaharui diri sehingga dosa-dosa mereka akan diampuni ketika bertobat.

Bertobat adalah berbalik dari dosa dan membuangnya. Orang yang bertobat berarti mereka harus meninggalkan jalannya yang tidak berkenan pada Tuhan, meninggalkan pikiran yang tidak berkenan kepada Tuhan yaitu pikiran yang kotor. Bertobat juga berarti kembali kepada Tuhan yang berdaulat atas hidup kita.

Oleh karena itu marilah kita sungguh-sungguh mendekatkan diri kepada Tuhan, mencari Tuhan di segala waktu dan meninggalkan segala dosa dan pikiran yang jahat agar hidup kita berkenan kepada-Nya dan diselamatkan. Amin.

Doa: Ya Tuhan Allah, tolonglah agar kami lebih sungguh sungguh mencari Engkau dan meninggalkan segala perbuatan dosa yang tidak berkenan kepada-Mu. Amin. (rhkgmim)

Berita Terkait

Top