Renungan Harian: Kamis 20 Juni 2024, Ulangan 6:5 – Segenap Hati Bukan Setengah


Ulangan 6 : 5

Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.

Apa arti segenap? Untuk memahami makna segenap, mari kita lihat terlebih dulu apa yang “bukan segenap”. Bukan segenap sama artinya dengan setengah, separuh. Dapat juga diartikan sesuatu yang terbagi (tidak penuh), sesuatu yang bercabang (mendua) dan sesuatu yang tidak bersungguh-sungguh. Penjelasan ini membawa kita mengerti keinginan Tuhan Allah agar umat-Nya mengasihi Dia dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan. Bukan setengah, bukan separuh, tidak mendua atau dengan sikap yang tidak bersungguh-sungguh. Tuhan Allah tidak mau kasih kita dan kasih-Nya terbagi.

Perintah kepada umat Israel juga menjadi perintah bagi kita agar mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan. Mengasihi bukan sekadar merasa sayang. Kasih bukan emosi semata. Mengasihi erat kaitannya dengan rasa hormat dan taat. Mengasihi Tuhan Allah berarti menghormati dan menaati-Nya. Hal ini bermakna, rasa kasih kita kepada Tuhan Allah harus ditunjukkan dalam kepatuhan terhadap perintah dan ketetapan-Nya dengan sepenuh hati. segenap jiwa dan dengan semua daya.

Tidak mungkin orang bisa mengasihi Tuhan Allah tanpa menunjukkan ketaatan pada-Nya. Begitulah kehidupan beriman. Iman terukur dalam perbuatan, demikian kasih kepada Tuhan Allah kita tunjukkan. Dalam Yakobus 2:17 menegaskan, “…Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati.” Selanjutnya, dalam I Yohanes 4:20 tertulis. “Jikalau seorang berkata: aku mengasihi Allah, dan ia membenci saudaranya maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya.”

Sebagai keluarga Kristen, marilah kita bersungguh-sungguh menunjukkan kasih kepada Tuhan Allah dalam ketaatan dan kesetiaan melakukan segala perintahNya. Membangun persekutuan yang mengasihi Tuhan Allah dan sesama dalam keluarga. Sebagai pendidik utama, setiap orangtua berperan menumbuhkan rasa kasih pada Tuhan Allah sejak dini dalam diri anak-anak. Juga memberi teladan cara hidup mengasihi sesama. Ingatlah, kita mengasihi Tuhan Allah karena Ia telah lebih dahulu mengasihi kita. Kasih Tuhan Allah tidak berkesudahan dan kekal atas umatNya. Amin

Doa: Ya Tuhan Allah, terima kasih sudah mengasihi kami dengan kasih yang kekal. Ajari dan mampukanlah kami untuk selalu mengasihi-Mu dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan. Ketika kesukaran hidup kami alami, tolonglah kami agar tetap memilih mengasihi-Mu lebih dari menuruti keinginan kami. Amin. (rhkgmim)

Berita Terkait

Top