Renungan Harian: Jumat 9 Agustus 2024, Yeremia 33:10-11 Fokus Pada Tuhan Bukan Masalah
Yeremia 33 : 10-11
Beginilah firman TUHAN: Di tempat ini, yang kamu katakan telah menjadi reruntuhan tanpa manusia dan tanpa hewan, di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem yang sunyi sepi itu tanpa manusia, tanpa penduduk dan tanpa hewan, akan terdengar lagi suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan suara pengantin perempuan, suara orang-orang yang mengatakan: Bersyukurlah kepada TUHAN semesta alam, sebab TUHAN itu baik, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!, sambil mempersembahkan korban syukur di rumah TUHAN. Sebab Aku akan memulihkan keadaan negeri ini seperti dahulu, firman TUHAN.
Di era digital saat ini, media sosial menjadi sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu, termasuk kesulitan, persoalan dan masalah hidup seseorang. Sehingga kondisi kita diketahui oleh teman, saudara dan kerabat yang jauh dan kita memperoleh dukungan mereka agar tegar menghadapi pergumulan dan penderitaan yang kita alami. Namun perlu diingat media sosial bukanlah ajang curhat atau tempat berkeluh kesah yang tepat. Sebab tidak semua orang memberi komentar yang positif dan menawarkan solusi, pasti ada komentar yang bertanggung jawab dan negatif. Alhasil, bukan solusi yang didapatkan malah masalah baru yang menambah beban pikiran dan keresahan. Menghadapi masalah bukan berarti fokus kehidupan semuanya terarah pada masalah, sebagai orang percaya kita harus fokus kepada Tuhan.
Bacaan Alkitab hari ini menubuatkan tentang keadaan Yehuda dan Yerusalem yang hancur tinggal reruntuhan. Situasi yang sangat memprihatinkan karena negeri tersebut hampir tanpa penduduk dan hewan. Dampak perang (serbuan tentara Kasdim) menyisahkan gelombang persoalan dan masalah menerpa hidup mereka. Aktivitas ekonomi dan sosial atau kehidupan menjadi lumpuh, itu yang terlihat di sana. Namun bagi mereka yang masih tersisa dan tinggal tetap berupaya melanjutkan hidup dan identitas selaku umat pilihan. Penghukuman dan masalah bukanlah akhir dari tindakan Allah atas Yehuda dan terutama penduduk Yerusalem. Penghukuman adalah cara Allah menegur mereka bahkan memurnikan keyakinan agar hidup dalam ketaatan dan kesetiaan. Yeremia mengajak bangsa itu agar tidak fokus pada masalah tetapi pada Allah. Jika Allah menghukum, maka Dia pula yang memulihkan. Dia-lah yang memberi solusi melewati gelombang masalah yang bertubi-tubi itu. Inilah yang dikatakan Yeremia: Di Yerusalem akan terdengar lagi suara kegirangan dan sukacita (ayat 10). Menghadirkan kesunyian dan kesepian bukanlah akhir tindakan Allah, karena rancangan-Nya selalu adalah rancangan damai sejahtera dan sukacita. Masalah tidak boleh membebani hidup dan membuat mereka semakin menderita, cara pandang harus diubah dan di geser, fokus pada kuasa Allah yang memberi pertolongan, hingga dalam segala hal umat-Nya tetap mengucap syukur, beribadah dan memberikan persembahan (ayat 11).
Setiap orang pasti menghadapi masalah dalam hidupnya. Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa apapun masalah kita, janganlah mengalihkan pandangan kita kepada yang lain. Tapi sebagai orang percaya harus fokus pada Tuhan, kita imani pasti Dia akan memberi hikmat agar kita mampu mencari jalan keluar dari masalah kehidupan. Bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik! Dan buktikan ketaatan dan kesetiaan kita dalam menghadapi masalah, karena dari situlah iman bertumbuh dan menghasilkan buah. Yakinlah bahwa kuasa Tuhan akan terus membimbing dan memelihara perjalanan hidup kita apapun bentuknya. Amin.
Doa: Tuhan Yesus mampukan kami dalam menghadapi masalah kehidupan, kuatkan dan anugerahi hikmat agar kami fokus pada Engkau yang memberi kemampuan untuk mencari solusi dari apa yang dialami. Amin. (rhkgmim)