Renungan Harian: Jumat 8 November 2024, Lukas 2:50-51 Memberi Diri Dalam Asuhan Orang Tua


Lukas 2 : 50-51

Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.

Trend masyarakat masa kini, banyak orang tua merasa gagal mengasuh anak akibat desakan banyaknya tuntutan yang harus dipenuhi. Sehingga salah mengasuh anak-anak dengan membiarkan bebas melakukan apa saja yang mereka kehendaki demi menyenangkan mereka. Sebaliknya, terlalu banyak larangan dan ancaman yang mengganggu psikologi anak. Atau tidak memberikan apresiasi terhadap apa yang baik dilakukan anak-anak.

Dalam dunia dengan intensitas perubahan yang semakin cepat membuat banyak orang tua merasa ketinggalan dengan trend “mode” atau gaya hidup sehingga terjadi kesenjangan dalam mengasuh anak-anak. Peran mengasuh dalam kehidupan keluarga Kristen harus memiliki dua arah, baik sikap orang tua maupun anak-anak.

Firman hari ini mengungkapkan bahwa sekalipun ada hal yang tidak dimengerti oleh Yusuf dan Maria apa yang dikatakan anak mereka, namun mereka menerima keadaan itu. Dan Yesus Kristus sebagai anak memberi diri diasuh oleh orang tuaNya. Dua hal yang saling mengisi ini harus ada di dalam ruang-ruang hidup keluarga Kristen. Baik sikap orang tua terhadap keadaan anaknya, begitupun keadaan seorang anak kepada orang tua.

Anak-anak keluarga Kristen harus didorong untuk memiliki sikap rasa memiliki (sense of belonging) terhadap keluarganya. Mereka perlu diberi pemahaman agar memberi diri diasuh sebagai bentuk ketaatan anak-anak terhadap orang tua. Dan bagi anak-anak yang “broken home” dalam keluarga, gereja harus mengambil inisiatif dalam bentuk-bentuk asuhan yang baik. Sehingga “Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” (1 Timotius 4:12) Rasul Paulus mengatakan hal ini kepada Timotius walaupun dia masih muda tidak menghalangi anak-anak Tuhan Allah dapat berperan menyaksikan kabar keselamatan dengan menjadi teladan di hidup ini. Karena itu, marilah kita orang tua dan gereja memperhatikan dengan serius usaha membentuk anak-anak agar memiliki karakter Yesus Kristus. Amin.

Doa: Ya Tuhan Allah, mampukan kami berlaku sebagai anak-anak yang selalu siap sedia menyerahkan diri bertekun dalam bimbingan-Mu di manapun kami berada. Amin. (rhkgmim)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top