Renungan Harian: Jumat 23 Agustus 2024, Yermia 29:8 Janganlah Kamu Diperdayakan!


Yeremia 29 : 8

Sungguh, beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Janganlah kamu diperdayakan oleh nabi-nabimu yang ada di tengah-tengahmu dan oleh juru-juru tenungmu, dan janganlah kamu dengarkan mimpi-mimpi yang mereka mimpikan!

Memperdaya berarti menipu, membohongi atau menutupi mata seseorang. Menipu atau membodohi, menyembunyikan motif sebenarnya seseorang dengan berpura-pura beniat baik untuk mencapai tujuan. Mengalami kebingungan terutama karena sengaja dibodohi atau disesatkan. Dalam menjalani kehidupan banyak orang diperdayakan untuk mencapai maksud pribadi dan kelompok, baik hubungan dengan pekerjaan, jabatan dan kuasa maupun dalam ajaran-ajaran gereja.

Firman Tuhan saat ini, Yeremia tegaskan kepada umat; “…Janganlah kamu diperdayakan…” Konteks waktu itu, kata “diperdaya” sering digunakan dalam dunia utang piutang. Apa hubungannya? Idenya di sini adalah sesuatu yang bisa menjadi perangkap. Utang sesuatu yang bisa menjadi jerat, menarik ke dalam dan menjebak sehingga tidak bisa keluar. Penipuan dari nabi-nabi palsu itu menjebak orang-orang yang menyukai apa yang didengar, mereka begitu terpikat sehingga umat tidak lagi berfokus kepada Allah. Yeremia memberikan nasehat ini kepada umat dalam pembuangan di Babel agar menyadari bahwa mereka di sana karena dosa: tidak mentaati Allah. Nasehat ini penting sebab banyak orang Yahudi mengharapkan pembebasan segera. Mereka dibuai dengan mimpi-mimpi palsu bahwa umat akan segera dibebaskan. Mereka mengatakan umat tidak perlu khawatir, karena mereka tidak akan lama dalam pembuangan. Sebuah pesan yang seolah-olah benar memberikan pengharapan, tapi itu hanyalah harapan palsu. Bahaya berita palsu bagi orang Israel akan terlihat setelah periode waktu berlalu, dan orang-orang melihat bahwa tidak ada yang berubah, tidak terjadi apa-apa, maka harapan orang Israel runtuh dan semangat mereka patah. Ternyata mereka diperdaya oleh nabi-nabi palsu dan juru tenung: orang yang pekerjaannya menilik (meramalkan nasib orang, dsb).

Hidup yang bertumbuh dan berkembang demi kemajuan untuk menikmati kesejahteraan tidaklah mudah, halangan dan tantangan datang silih berganti. Halangan dan tantangan itu menjadi sangat berat karena terutama berasal dari keadaan kita sendiri, keluarga dan lingkungan. Apalagi kehidupan kini, terjadi berbagai perubahan yang seringkali membuat kita berontak dan tidak bisa saling menerima. Di lain pihak, hal tersebut mendorong kita berusaha mencari jalan sedemikian rupa agar dapat keluar dari situasi tersebut demi kemajuan untuk kesejahteraan. Tapi tidak jarang situasi tersebut membuat sebagian orang diperdaya oleh orang-orang tertentu karena mengandalkan mereka untuk menikmati kesejahteraan. Ada yang memakai jasa peramal, dukun dan orang-orang yang dianggap berilmu dalam mencari solusi untuk menikmati kesejahteraan dengan jalan mudah/pintas. Tanpa disadari kita telah diperdaya dengan harapan-harapan palsu. Maka orang percaya diingatkan. tetaplah mengandalkan Tuhan dalam menghadapi segala situasi agar kita tidak diperdaya oleh siapapun. Amin.

Doa: Ya Tuhan tolonglah kami agar dalam menjalani kehidupan yang berdinamika, sebagai orang percaya tidak saling memperdaya. Mampukan kami untuk hidup saling menopang dan kerja sama dalam menghadapi segala sesuatu. Amin. (rhkgmim)

Berita Terkait

Top