Renungan Harian: Jumat 12 Juli 2024, Lukas 18:25 – Bersikaplah Seperti Unta


Lukas 18 : 25

Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

Dari jembatan buatan manusia di Eleuthera, sebuah pulau kecil di Karibia, para pelancong dapat mengagumi perbedaan tajam antara perairan berombak berwama biru tua dari Samudra Atlantik dan air tenang berwarna biru kehijauan dari Laut Karibia. Seiring beijalannya waktu, badai mengikis habis sebidang tanah asli yang pernah menjadi tempat bagi sebuah lengkungan batu alami. Jembatan yang sekarang menjadi daya tarik bagi wisatawan di Eleuthera itu dikenal sebagai “tempat tersempit di bumi”. Alkitab menyebutkan tentang jalan sempit yang menuju kepada hidup kekal, seperti kata Yesus Kristus: “Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” “Lubang jarum” mengacu kepada pintu gerbang yang hanya dapat dilewati oleh seekor unta yang bebannya telah diturunkan.

Ada ucapan yang berbunyi, “Bersikaplah seperti unta.” Apa maksud ucapan itu? Tiap pagi unta berlutut, menunggu tuannya meletakkan muatan di atas punggungnya. Sepanjang hari unta itu berjalan membawa muatan itu. Pada malam harinya unta itu berlutut lagi, supaya muatan itu dapat diturunkan. Agaknya kita perlu belajar dari Unta. Tiap pagi berlutut meminta tugas apa yang Tuhan Allah kehendaki kita perbuat hari itu. Dan malamnya berlutut lagi, menyerahkan kepada Tuhan Allah apa yang hari itu telah kita perbuat.

Yesus Kristus menggunakan ilustrasi menggelikan tentang unta yang masuk melalui lubang jarum untuk menekankan bahwa kita tidak mungkin dapat “melakukan sesuatu” untuk menyelamatkan diri kita, karena hanya Tuhan Allah yang sanggup menyelamatkan. Intinya bahwa di luar kasih karunia Tuhan Allah, seseorangpun tidak mungkin dapat diselamatkan.

Pintu yang sesak dan jalan yang sempit menuntut adanya niat. Pintunya sesak karena Yesus Kristus adalah satu-satunya jembatan yang dapat mendamaikan manusia yang berdosa dengan Allah Bapa. Meskipun kita terpisah dari Tuhan Allah karena dosa, setiap orang yang diciptakan Tuhan Allah diundang untuk masuk ke dalam kekekalan di surga dengan melangkah di jalan rekonsiliasi yang sempit lewat suatu hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. Pengorbanan-Nya di atas kayu salib, kebangkitan-Nya dari kubur dan kenaikan-Nya ke surga adalah kabar baik yang tersedia bagi semua orang dan layak diberitakan hari ini dan setiap hari. Amin.

Doa: Ya Tuhan Allah Bapa, perlengkapi kami melalui firman-Mu, agar kami dapat menunjukkan kepada orang lain jalan yang tersedia bagi semua orang untuk datang kepada Putra-Mu, Yesus Kristus. Amin. (rhkgmim)

Berita Terkait

Top