Profil Caleg: Ronny Sompie, Dari Polisi, Imigrasi dan Kini Politisi


TERJUN ke politik adalah jalan yang dipilih Irjen Pol Purn Dr Ronny Franky Sompie, setelah purna bakti dari karir sebagai polisi kemudian di Imigrasi. Ia kini diperhadapkan dengan dunia politik dan sudah tentu harus tampil sebagai seorang politisi.

Bagi Ronny Sompie, meskipun dunia politik adalah hal baru bagi dia, tapi pengalamannya selama menjadi polisi dan juga pejabat Imigrasi sudah tentu banyak belajar tentang politik. Bahkan pendidikan akademisnya sampai ke jenjang S3 sudah tentu menjadi modal bagi dia untuk menjadi seorang politisi yang handal.

Saat ini Ronny menjadi salah satu calon legislatif andalan dari Partai Golkar untuk merebut kursi DPR RI Daerah Pemilihan Sulawesi Utara. Ia berada di posisi nomor urut 3.

Untuk mengenal lebih jauh tentang figurnya, berikut profil Ronny Sompie:

Ronny Sompie lahir di Jalan Ikan Mungsing Tanjung Perak, Surabaya pada tanggal 17 September 1961. Semenjak kecil ia sudah mendapat didikan disiplin maupun etika oleh ayahnya yang seorang prajurit TNI AL, Gimon Maxmillian Sompie.

Masa kecil Sompie sebagai anak kolong juga kerap harus berpindah-pindah daerah mengikuti tugas sang ayah. Pada tahun 1965 Sompie dibawa oleh orang tuanya ke Balikpapan saat ayahnya pindah tugas ke Lanal Balikpapan. Sompie sendiri mulai mengenyam pendidikan dasar setelah orang tuanya pindah tugas ke Lantamal VIII Manado (dahulu bernama Daerah TNI AL 6 Manado).

Bersekolah di SD GMIM Sukur, Kecamatan Airmadidi, Minahasa, kemonceran Sompie sudah terlihat. Lulus SD pada tahun 1973, Sompie menduduki rangking kedua setelah saudara sepupunya Willem Dungus.

Kemudian Sompie melanjutkan pendidikan sekolah menengahnya di SMP Negeri Airmadidi dan lulus pada tahun 1976. Lalu lelaki penghobi olahraga beladiri dan tenis meja ini menyelesaikan jenjang pendidikan sekolah menengah atasnya di SMPP Negeri 29 Manado (sekarang SMA Negeri 7 Manado).

Berbekal pendidikan dari orang tua, sekolah dan lingkungannya, Ronny Sompie kemudian memutuskan pilihan melanjutkan masa depannya untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan negara dengan mendaftar ke AKABRI (sekarang Akademi TNI dan Akademi Kepolisian), dan diterima. Lalu selama kurang lebih empat tahun Sompie menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian, kemudian dilantik menjadi anggota Polri dengan pangkat Letnan Dua (sekarang Inspektur Dua atau IPDA) tahun 1984.

Selama kiprah tugasnya di Polri, Sompie sempat ditugaskan ke sejumlah wilayah di Indonesia. Posisi pentingpun sempat diembannya, antara lain Wakapolres Metro Polda Metro Jaya (1997), Kapolres Gresik (2001), Kapolres Sidoarjo (2003), Direktur Narkoba Polda Jatim (2004), Direktur Reserse Polda Sumut (2006), Kapolwiltabes Surabaya Polda Jatim (2009), Karo Wassidik Bareskrim Polri (2010), Kadiv Humas Polri (2013), dan Kapolda Bali (2015).

Berdasarkan Keputusan Presiden No 121/M tahun 2015 tertanggal 27 Juli 2015, Menkumham RI Yasonna Laoly, melantik Irjen Pol (Purn) Dr Ronny F. Sompie, S.H, M.H., menjadi Dirjen Imigrasi pada tanggal 10 Agustus 2015. Ronny Sompie menjabat Dirjen Imigrasi selama empat tahun lima bulan serta menjadi pejabat fungsional Analis Keimigrasian Ahli Utama hingga purna tugas pada awal tahun ini.

Penghargaan yang pernah diterimanya antara lain Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya dari Presiden RI (2018), Bintang Bhakti Tri Dharma Pratama dari Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan (PP) Polri jelang HUT ke-73 Bhayangkara. Penghargaan lainnya, dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin terkait pelayanan haji, kemudian dari Menlu Retno Marsudi tentang perlindungan Pekerja Migran lndonesia (Hassan Wirayuda Award) dan dari Menkumham Yasonna Laoly atas pembentukan Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora).

Puncaknya, Ronny Sompie menerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama yang disematkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 15 Agustus 2019.

(Jeffry Pay)

Berita Terkait

Top