Mengapa Minuman Kemasan Berbahaya bagi Kesehatan, Ini Penjelasan Dokter

Fakta terungkap bahwa penyebab gagal ginjal minum minuman penambah energi bukan karena kandungan gulanya
Banyak beredar anggapan di masyarakat bahwa minum rutin minuman penambah energi bisa menyebabkan gagal ginjal adalah karena kandungan gula dalam minuman tersebut. Mekanismenya, sering / rutin minum penambah energi bisa meningkatkan kadar gula yang bisa menyebabkan penyakit kencing manis. Lama kelamaan penyakit kencing manis tersebut membuat ginjal rusak dan jadilah gagal ginjal.
Sayangnya dari pengamatan Dokter, ada yang tidak selaras dengan asumsi tersebut. Sebagian besar pasien cuci darah yang disebabkan oleh minum rutin minuman penambah energi ternyata tidak menderita sakit gula. Dari mana Dokter tahu?
Pasien gagal ginjal yang rutin melakukan cuci darah itu pasien yang rutin diperiksa laboratorium darahnya minimal 1 hingga 3 bulan sekali. Jadi tentu kondisi pasien tersebut terpantau dengan ketat.
Lalu apa sebenarnya penyebabnya?
Dalam salah satu group diskusi, Dr. Handrawan Nadesul yang dikenal dengan sebutan dr. Hans, menjelaskan bahwa penyebab gangguan kesehatan bagi mereka yang konsumsi rutin Smart Drink dan Energy Drink lebih karena faktor kafein dosis tinggi selain karena zat penambah kimia lainnya.
Dalam laman kemkes.go.id dijelaskan bahwa dalam sebuah penelitian tentang pemberian minuman berenergi dengan kandungan kafein 80 mg menyimpulkan adanya peningkatkan tekanan darah, denyut jantung dan efek pada ginjal menyebabkan stress glomerulus. Stress yang terjadi terus menerus menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.
Studi lain tentang efek kronis minuman berenergi pada ginjal membuktikan bahwa bahwa konsumsi minuman berenergi dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan serum kreatinin, peningkatan ekskresi albumin dan penebalan medulla ginjal.
Penelian lain menyimpulkan bahwa kafein berpengaruh nyata pada bobot ginjal, diameter glomerulus, ukuran sel epitel kapsula bowman, dan sel epitel tubulus proksimal. Perubahan ini dapat digunakan sebagai indikator tingkat kerusakan ginjal, dapat menjadi informasi penting bagi masyarakat tentang dampak buruk mengonsumsi minuman berenergi.
Mudah-mudahan informasi yang diberikan ini bisa bermanfaat dan sebagai penutup bisa baca salah satu testimoni pasien gagal ginjal,
https://doktererik.com/2023/05/23/benarkah-sering-minum-minuman-kemasan-bisa-mengakibatkan-gagal-ginjal/
Informasi ini bisa diakses di https://DokterErik.com, web kesehatan dan perumahsakitan