Gerindra Sulut Terkesan Lecehkan Para Calon Gubernur yang Mendaftar

MANADO, CahayaManado.com–Masih hangat pembicaraan tentang ditunjuknya Yulius Selvanus Lumbaa dan Tatong Bara sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut oleh Partai Gerindra.
Dalam berbagai komunitas whatsapp grup maupun media sosial terjadi silang pendapat dengan keputusan tersebut.
Memang keputusan itu sangat mengejutkan. Pertama, dalam proses pendaftaran Yulius Lumbaa dan Tatong Bara tidak mendaftar sebagai bakal calon melalui Partai Gerindra.
Kedua, Yulius selama ini tidak berperan untuk memenangkan Prabowo-Gibran di Sulut. Begitu pula Tatong Bara yang adalah kader Nasdem juga adalah pendukung Anies-Muhaimin.
Ketiga, keputusan ini tidak menghargai warga Sulut yang telah bersusah payah memenangkan Prabowo-Gibran. Persoalannya keputusan ini bersifat top down dan bukan bottom up.
Keempat, keputusan ini berarti melecehkan dan mempermainkan para bakal calon yang telah mendaftar di Partai Gerindra.
Para bakal calon ini sudah memberikan waktu dan kesediaan untuk mengikuti proses secara benar dan transparan. Dan sesuai pemberitahuan akan dilakukan survei. Tapi herannya orang yang tidak mendaftar dan tidak mengikuti proses, justru nama itu yang diusung.
Sampai saat ini belum ada penyampaian resmi dari Partai Gerindra apakah telah melakukan survei atau hanya sekedar proforma saja, bahwa ada proses pendaftaran.
Kelima, apakah memang di Sulut tidak ada Sumber Daya Manusia atau figur yang bisa menjadi Gubernur. Padahal yang mendaftar di Gerindra adalah tokoh-tokoh Sulut yang sudah berpengalaman dalam berbagai bidang.
Terkait dengan keputusan Gerindra mengusung Yulius Lumbaa akan muncul perasaan, kita yang bercinta orang lain memiliki. Atau bisa juga disebut “Orang Sulut yang menabur, Orang Toraja yang menuai”. Karena harus diingat dalam Pilpres ada 75 persen dari warga Sulut yang mendukung Prabowo-Gibran di Sulut. Dan ini persentase tertinggi di Indonesia.
Memang benar kita harus bisa menerima siapapun yang mencalonkan diri. Tapi Yulius Lumbaa memanipulasi nama, hanya karena punya kepentingan untuk menjadi calon. Bagaimana mungkin seorang pemimpin belum dipilih sudah memanipulasi identitas. Ini pasti tidak memberi teladan kepada masyarakat.
Prabowo Subianto memang dimana-mana mengaku dirinya sebagai orang Langowan. Itu adalah keterbukaan identitas dirinya. Tapi ia tidak mengganti namanya menjadi Prabowo Subianto Sigar, hanya untuk mendapatkan dukungan dari warga Sulut.
Dengan munculnya keputusan Gerindra, sudah pasti banyak pendukung Prabowo-Gibran akan kecewa. Dan kekecewaan ini pasti akan berdampak pada pemilihan Gubernur Sulut nanti. Bukan tidak mungkin Gerindra akan menyesal dengan keputusan itu.
Sebagaimana diketahui, sampai penutupan pendaftaran pada Sabtu 4 Mei 2024 lalu, tercatat ada 7 bakal calon Gubernur Sulut dan 1 Wakil Gubernur yang mendaftar di Partai Gerindra Sulut.
Menurut Ketua Partai Gerindra Sulut Ir Conny Rumondor MS nama-nama bakal calon gubernur yang telah mendaftar itu adalah Mayjen (Purn) Wanti Waranei Franky Mamahit, Jan Samuel Maringka, Irjen Pol (Purn) Carlo Brix Tewu, Jimmy Torar, Letjen. (Purn) Alfret Denny Djoike Tuejeh, Conny Rumondor, dan terakhir Christian Pua.
Sedangkan yang mendaftar sebagai Wakil Gubernur hanya 1 orang, yaitu Vicky Lumentut.
Conny Rumondor kepada CahayaManado.com menjelaskan, dari para bakal calon ini, hanya emoat yang mendaftarkan diri di Koalisi Solidaritas Sulut Maju (KSSM), yaitu Carlo Tewu dan Denny Tuejeh, Jan Maringka dan Jimmy Torar.
Sedangkan yang mendaftar balon Wagub di KSSM ada dua, yaitu Conny L. Rumondor dan Victor Mailangkay.
Berikut Profil Singkat para Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang mendaftar di Gerindra:
1. Wanti Franky Waraney Mamahit: adalah purnawirawan TNI-AD dengan jabatan terakhir sebagai Panglima Komando Daerah Militer XIII/Merdeka. Ia juga adalah Koordinator Relawan Prabowo-Gibran di Sulut.
2. Jan Maringka. Ia pernah bertugas sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian 2022-2023 dan pernah menjabat Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Kejaksaan RI.
3. Carlo Tewu. Ia merupakan seorang Purnawirawan Polri yang sekarang menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN. Ia pernah menjadi Kapolda Sulut dan Pejabat Gubernur Sulawesi Barat.
4. Jimmy Torar. Ia berlatarbelakang pengusaha dan akademisi. Jimmy dipercayakan sebagai Wakil Ketua Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Jimmy juga dosen khusus di Universitas Hasanuddin (Unhas).
5. Denny Tuejeh. Adalah seorang Purnawirawan TNI-AD dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Denny terakhir dipercayakan menjabat posisi Inspektur Jenderal TNI Angkatan Darat. Denny juga adalah mantan Panglima Komando Daerah Militer XIII Merdeka.
6. Conny Rumondor. Ia adalah Ketua DPD Gerindra Sulut. Di Pilpres 2024, Conny menjadi Ketua TKD Prabowo-Gibran Sulut dan sukses membawa kemenangan signifikan Prabowo-Gibran di Sulut.
7. Christian Pua. Mengawali karir birokrat sebagai Diplomat Karir Deplu RI (1988-1998) lulus Sekolah Dinas Luar Negeri Deplu angkatan 16 ini, pernah sebagai Ketua Biro Tenaga Kerja Koperasi Wiraswasta Tani Nelayan (2004-2007), kemudian Wakil Bendahara Partai Golkar (PG) Sulut (2007-2009), Wakil Ketua PG Provinsi Sulut (2009-2015), Wakil Ketua PG Provinsi Sulut (2015-2020). Saat ini, Pua dipercayakan Wakil Bendahara PG Provinsi Sulut (2020-2025).
Untuk kandidat bacawagub hanya Vicky Lumentut yang mendaftar. Ia pernah menjabat Wali Kota Manado dua periode. Pernah pula dipercayakan sebagai Ketua Pria Kaum Bapa GMIM. (Jeffry Pay)