Elly Lasut di Jalan Terjal Mencari Tiket Calon Gubernur Sulut
Foto: Elly Lasut bersama anaknya Hillary Brigitta Lasut saat bertemu Ketua Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangareb
MANADO, CahayaManado.com–Nama Elly Engelbert Lasut (E2L) kini jadi populer di tengah panasnya suhu politik di Sulawesi Utara menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Setelah gagal meraih tiket calon Gubernur melalui jalur independen, Elly terlihat sibuk melakukan lobi-lobi dengan Partai lain untuk mendapatkan tiket tersebut.
Sebelumnya ia melobi Partai Nasdem. Dan baru saja ia menemui Ketua Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangareb.
Elly memang mendapatkan mandat dari Partainya, Demokrat untuk menjadi calon Gubernur Sulut. Hanya saja kursi pendukung Demokrat tidak bisa mencalonkan dirinya tanpa koalisi dengan Partai lain.
Meskipun dalam Koalisi Indonesia Maju, Demokrat menjadi bagian koalisi tersebut, namun koalisi ini rapuh di Sulut. Elly Lasut memang selama ini berseberangan dengan Ketua Partai Gerindra Conny Rumondor. Dalam masa kampanye Prabowo-Gibran, Demokrat dibawah pimpinan Elly Lasut berjalan sendiri. Elly dan Conny sempat timbul ketegangan karena saling merebut jabatan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran. Tapi akhirnya Conny yang mendapat SK dari Tim Kampanye Nasional (TKN).
Perseteruan keduanya tampak berlanjut.
Bahkan Conny sudah terang-terangan, Partainya tak sudi mencalonkan bekas napi koruptor. Kalimat ini jelas mengarah kepada Elly Lasut yang pernah dipenjarakan karena kasus korupsi.
Dan tampaknya Partai Golkar dibawah pimpinan Christiany Eugenia Paruntu juga senada dengan Conny Rumondor. Bahkan Conny dan Tetty, nama akrab Christiany Eugenia Paruntu, telah membentuk poros yang mereka sebut Koalisi Solidaritas Sulut Maju (KSSM) bersama dengan Partai Nasdem dan PSI.
Untuk menembus benteng KSSM tampaknya Elly Lasut patah arang. Karena itu ia coba melakukan pendekatan ke pimpinan di langit atas, dengan menemui Ketua PSI Kaesang Pangareb, bahkan juga dengan pimpinan partai di lingkungan Dewan Pimpinan Pusat.
Di sisi lain, ia diterpa isu miring soal kedekatannya dengan seorang pendeta wanita yang baru saja diberhentikan secara tidak hormat oleh Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM.
Elly memang berada di jalan terjal, namun para pendukung setianya tetap memberi semangat bagi dia untuk maju. Terlihat di berbagai postingan media sosial Elly selalu dibela oleh para pendukungnya.
Tapi juga tidak sedikit postingan yang terang-terangan tidak menyukai figur Elly Lasut.
Mereka menyebut Elly Lasut dan anaknya Hillary Brigitta Lasut sedang memainkan playing victim. Seakan-akan mereka adalah korban penghinaan dan fitnah, sehingga berharap mendapatkan simpati.
Dari beberapa catatan di atas, akankah perjuangan Elly Lasut mendapatkan tiket menjadi calon Gubernur Sulut, wallahualam. Kita wait and see.
(Jeffry Pay)