Efek Kaesang, Rio Dondokambey Diuntungkan
Manado, CahayaManado.com–Tampilnya Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI yang cukup “mengguncang” perpolitikan Indonesia, sangat memengaruhi tumbuh subur dan munculnya pemimpin baru potensial dari kalangan milenial di Indonesia. Terutama nama-nama yang sudah muncul ke permukaan seperti Kaesang. Di Sulut, nama yang sangat potensial menjadi pemimpin besar adalah Rio Dondokambey. Bahkan, Rio dinilai memiliki beberapa keunggulan. Karena selain sebagai anak pemimpin daerah yang kharismatik, dia memiliki basis massa dan organisasi yang kuat, baik organisasi keagamaan, kepemudaan, organisasi kemasyarakatan, keolahragaan maupun organisasi profesi.
Demikian dikatakan Wakil Direktur Politeknik Negeri Nusa Utara, Drs Jackried Kanselir Maluenseng, MSc, kemarin. Menurutnya, tampilnya Kaesang sebagai ketua umum partai di tingkat nasional di usia muda, memberi harapan baru bagi masa depan bangsa yang lebih dinamis. Hal ini membawa efek yang kuat bagi tampilnya pemimpin muda baik di tingkat nasional, maupun tingkat lokal (daerah). Rio Dondokambey secara khusus sangat diuntungkan sebagai “efek ekor jas” dari kehadiran Kaesang.
“Rio memiliki basis massa dan keunggulan tersendiri. Karena dia sudah dan sementara memimpin berbagai organisasi. Antara lain sebagai ketua komisi Pemuda Sinode GMIM, ketua DPD KNPI Sulut, Ketua Kadin Sulut, Ketua KONI Kota Manado dan beberapa organisasi lainnya. Dia juga memegang beberapa organisasi keagamaan pemuda internasional. Jadi, semua itu menjadi keunggulan tersendiri baginya,” kata Jackried yang mantan pimpinan Komisi Pemuda Sinode GMIM selama 2 periode bersama Ir. Marhany Pua, MAP.
Selain itu, kata Jackried yang juga Ketua Senat Polnustar itu, dari segi pendidikan, Rio juga sama dengan Kaesang yang mengenyam pendidikan tinggi di luar negeri. Kaesang di Singapura, sedangkan Rio Dondokambey di Amerika Serikat. Dia juga menjadi ketua umum kepanitiaan berbagai kegiatan baik bertingkat sinodal, nasional, maupun internasional. Semua ini melengkapi potensi Rio sehingga dia bisa saja terdampak dari tampilnya Kaesang itu, di pentas politik baik di tingkat nasional maupun di daerah. Bisa saja Rio menjadi penerus ayahnya, karena keinginan adanya “darah muda” menjadi pemimpin bangsa dan daerah ke depan.
Namun demikian kata Jackried, semua tergantung pada Rio sendiri dalam membaca peta politik dan memanfaatkan momentum politik yang ada. Jika dia cerdas memanfaatkan momentum ini, bisa saja terjadi kejutan politik, terutama atas pencalonannya di DPR RI. “Bukan tidak mungkin dia mengikuti jejak ayahnya di DPR RI,” lanjut wartawan senior itu. (*)