Eceng Gondok di Danau Tondano Kini Bisa Diubah Jadi Papan Komposit

Prof. Ir. Surisjono Surijatmodjo
MANADO, CahayaManado.com – Eceng gondok (Eichhornia crassipes) yang selama ini dianggap sebagai tanaman yang kurang berguna dan perusak lingkungan, khususnya di Danau Tondano, kini mulai dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan papan komposit.
Melalui penelitian yang dilakukan oleh SG Fortune Manado bersama dengan Balitbangda Provinsi Sulut sejak tahun 2022, bahan batang eceng gondok diutilisasi sebagai sumber serat alami pembentuk papan dan balok subtitisi kayu alam.
Prof. Ir. Surisjono Surijatmodjo, seorang peneliti dan pakar lingkungan dari SG Fortune Greentech Support, kepada CahayaManado, Selasa (8/8/2023) di Grand Kawanua mengungkapkan, eceng gondok di Danau Tondano kini menjadi bernilai ekonomi, karena bisa digunakan menjadi bahan baku pembuatan papan dan balok.
Untuk pembentukan menjadi papan dan balok, menurut Prof. Surisjono, diperlukan perekat tanpa emisi formalin yang ramah lingkungan sebagai pendukung dan zero waste. “Perekat itu dikenal dengan nama SBE-07 yang telah menjadi bagian dari kalimat paten No. IDP000078020,” jelas Surisjono sebagai penemu perekat tersebut.
Ia menambahkan, pemanfaatan eceng gondok dalam pembuatan papan komposit dapat membantu pengaturan permukaan danau yang tertutup eceng gondok.
Selain itu, susunan bersilang serat eceng gondok memberikan kelenturan yang lebih baik dibandingkan papan komposit kayu. Karena serat eceng gondok memiliki ukuran yang lebih panjang, sehingga meningkatkan ketahanan papan agar tidak mudah patah.
Berkaitan dengan penemuan ini, dalam North Sulawesi Investment Forum 2023 di Grand Kawanua Manado dipresentasikan oleh Prof. Ir. Surisjono Surijatmodjo.
(Jeffry Pay)