Bencana Langowan Selatan: Peti Jenazah dan Tulang-Tulang Pekuburan Terbawa Longsor
LANGOWAN, CahayaManado.com–Sejumlah titik bencana terjadi di Langowan Selatan, Kabupaten Minahasa pada Rabu 26 Juni 2024. Selain longsor di beberapa titik antara Desa Atep dan Manembo, Palamba serta Temboan, juga banjir di Desa Rumbia.
Yang lebih memprihatinkan pekuburan di Desa Atep kembali mengalami longsor, akibatnya sejumlah pekuburan terseret longsor. Sehingga tulang belulang berserakan dan sebuah peti jenazah yang masih utuh ikut terbawa longsor.
Camat Langowan Selatan Donald Lumingkewas kepada CahayaManado.com, Kamis (27/06/2024) mengatakan, bencana alam yang melanda wilayah yang dipimpinnya, terjadi karena hujan deras yang cukup lama.
Namun bencana tersebut sudah teratasi berkat bantuan warga bersama tim BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). “Untuk jalur jalan menuju Langowan Selatan sudah bisa dilewati. Hanya saja untuk kendaraan dengan tonase yang berat belum bisa. Karena ada titik longsor, dimana jalan hampir putus dan membahayakan,” ujarnya.
Camat juga menambahkan, khusus warga Rumbia yang tergenang air, pemerintah telah memberikan bantuan berupa sembako. “Kami mengatasi dulu hal-hal prioritas. Sedangkan infrastruktur yang rusak kami sudah laporkan ke atasan.”
Sementara ada juga rumah warga yang mengalami kerusakan berat, akan ditangani.
Camat Langowan Selatan Donald Lumingkewas dan Ronny Malingkonor
Hal senada disampaikan tokoh masyarakat Langowan Selatan Ronny Malingkonor. “Kami sudah langsung melaporkan bencana ini kepada Gubernur Sulut Olly Dondokambey. Terutama dalam mengatasi sejumlah titik longsor dan jembatan. Karena status jalur jalan ke Langowan Selatan adalah jalan Provinsi,” jelasnya.
Sedangkan mengenai pekuburan yang mengalami longsor, tambahnya, tulang belulang dan peti jenazah sudah dikuburkan kembali. “Peti jenazah atas nama almarhum Fone Mokalu itu memang baru beberapa minggu dikuburkan.”
Ronny mengakui, untuk mencari lahan pekuburan baru di wilayah Atep memang sulit. Karena struktur tanah di Atep bergunung-gunung. “Ini sudah kedua kalinya pekuburan Atep mengalami longsor,” ujarnya lagi.
Sedangkan mengenai titik-titik longsor ia telah menyampaikan kepada Pemerintah Provinsi untuk membangun tanggul, agar tidak membahayakan pengguna jalan. (Jeffry Pay)