Singapura sebagai New Alexandria

Oleh: Theodorus Dirly Keintjem
NIM : 230911020066
Mata Kuliah : Pengetahuan Kepasifikan (Kelas A) BUD 1102
SASTRA INGGRIS, FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2024
I. Pendahuluan
Dengan tagline “Uniquely Singapore”, Singapura berdiri sebagai negara modern dengan kekayaan etnis yang melintasi perbatasannya. Muncul sebagai pemain penting dalam perdagangan global, komunikasi, dan pariwisata memberikan gambaran sebuah negara yang berkembang pesat. Lokasi Singapura yang strategis memainkan peran penting dalam mengembangkan industri pariwisatanya— wisatawan dapat menikmati fasilitas modern, sistem transportasi yang efisien, dan pengalaman budaya yang kaya. Komunikasi berperan penting dalam membangun jaringan pasar global; Signifikansi Singapura dalam perdagangan dunia (khususnya di Asia Tenggara) tidak dapat diremehkan karena penempatannya yang strategis sebagai jalur perdagangan. Dalam sejarah manusia, beberapa kota sudah berfungsi sebagai pusat pengetahuan dan kebudayaan yang sangat mempengaruhi perkembangan dunia. Hanya ada satu kota di Mesir yang terkenal, yaitu Alexandria. Pada zaman Helenistik, tempat ini menjadi pusat ilmu pengetahuan dengan keberadaan perpustakaan yang besar. Pada masa kini, Singapura kerap disebut “New Alexandria” karena peran besar yang dimainkannya dalam perkembangan pendidikan, penelitian, dan inovasi di Asia Tenggara dan seluruh dunia. Makalah ini akan meneliti bidang pendidikan, lembaga penelitian dan inovasi, serta kebijakan pemerintah dalam mendukung perkembangan intelektual.
II. Geografis dan Sejarah Latar Belakang
Singapura merupakan sebuah negara kota yang terletak di ujung selatan Semenanjung Malaya. Terletak di tepi utara Semenanjung Malaya, negara ini berbatasan dengan Malaysia di utara dan Indonesia di selatan. Dengan ukuran 728,6 km2, Singapura merupakan salah satu negara terkecil di dunia. Berbeda dengan itu, Singapura merupakan salah satu pelabuhan tersibuk dan paling vital di dunia karena posisinya yang strategis di jalur perdagangan internasional.
Sejarah Singapura dimulai sebagai sebuah perkampungan nelayan kecil. Namun, ketika Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Malaka mengambil alih, kota tersebut berkembang menjadi pelabuhan perdagangan yang penting. Inggris mengambil alih Singapura pada awal abad ke-19, menjadikannya pelabuhan perdagangan utama oleh Sir Stamford Raffles pada tahun 1819. Perjanjian Anglo-Dutch tahun 1824 memperkuat posisi Singapura sebagai bagian dari kekuasaan kolonial Inggris, memberinya peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dan infrastrukturnya.
Singapura telah mengalami transformasi luar biasa menjadi salah satu negara paling maju di dunia sejak merdeka dari Malaysia pada 9 Agustus 1965. Dengan kebijakan ekonomi yang terbuka, investasi besar dalam pendidikan dan teknologi, serta tata kelola pemerintahan yang efektif dan bersih, keberhasilan ini dapat dicapai. Sebagai pusat perdagangan dan inovasi yang panjang, Singapura, sebanding dengan kota terkenal seperti Alexandria, telah menjadi kota yang dinamis dan progresif berkat kebijakan yang inovatif.
III. Perkembangan Singapura Pra dan Pasca Kemerdekaan
i. Pra Kemerdekaan
Selama lebih dari seratus tahun, Singapura merupakan koloni Inggris sebelum merdeka. Kini, Singapura menjadi salah satu pelabuhan perdagangan terbesar di Asia Tenggara karena lokasinya yang strategis. Kota ini menjadi pusat transit perdagangan yang menghubungkan Barat dan Timur, menarik pedagang dari berbagai negara seperti Cina, India, dan Eropa, yang meningkatkan keragaman budaya dan etnis Singapura. Namun, Perang Dunia II membawa transformasi besar. Setelah mengalahkan pasukan Inggris dalam peristiwa yang dikenal sebagai “Fall of Singapore” pada tahun 1942, Jepang menduduki Singapura hingga tahun 1945. Setelah perang berakhir, Singapura kembali ke pemerintahan Inggris. Ketidakstabilan politik dan sosial terjadi setelah perang, dan penduduk lokal semakin menuntut kemerdekaan.
ii. Pasca Kemerdekaan
Singapura merdeka dari Malaysia pada 9 Agustus 1965. Di awal kemerdekaannya, Singapura menghadapi banyak masalah, seperti ekonomi yang buruk, konflik etnis, dan kekurangan sumber daya alam. Namun, di bawah kepemimpinan Lee Kuan Yew, Singapura mengalami transformasi besar.
IV. Pusat Penelitian dan Inovasi
Singapura telah menetapkan dirinya sebagai hub global untuk penelitian dan inovasi. Kota ini menjadi rumah bagi berbagai lembaga penelitian terkemuka, seperti Agency for Science, Technology and Research (A*STAR) dan Biopolis, yang berfokus pada bioteknologi dan ilmu hayat. Pemerintah Singapura juga aktif dalam mendanai dan mempromosikan penelitian melalui inisiatif seperti RIE 2025 Plan, yang mengalokasikan dana miliaran dolar untuk mendukung proyek-proyek penelitian yang berdampak tinggi.
Kolaborasi internasional juga menjadi kunci kesuksesan Singapura dalam penelitian. Banyak universitas dan lembaga penelitian di Singapura bekerja sama dengan institusi ternama di seluruh dunia, memungkinkan pertukaran pengetahuan dan teknologi yang lebih intensif. Hal ini memperkuat posisi Singapura sebagai pusat inovasi global, mirip dengan bagaimana Alexandria menjadi pusat pertukaran intelektual pada zamannya.
V. Sejarah Modern Singapura
Pada tahun 1965, Singapura menjadi negara yang independen dan bergabung dalam Persemakmuran Bangsa-Bangsa pada 9 Agustus 1965. Kemudian, secara resmi pada bulan September tahun yang sama, Singapura menjadi bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sejak kemerdekaannya, Singapura berhasil melepaskan diri dari belenggu hegemoni, dan standar hidup mereka telah meningkat secara drastis. Saat ini, Singapura menduduki posisi teratas bagi wisatawan yang mencari surga di bumi. Investasi langsung asing meningkat, dan peningkatan minat untuk memenuhi standar industri internasional telah mengubah Singapura menjadi pusat daerah industri, pos perdagangan, pendidikan, urbanitas, dan modernitas.
Singapura hari ini membanggakan keunggulan fasilitasnya yang mengundang banyak orang dari berbagai negara dan jalur kehidupan. Perencanaan industri yang dijabarkan ke dalam pelaksanaan oleh Albert Winsemius, seorang ekonom Belanda, dan Singapura memperoleh keuntungan dari perencanaan sosial dan ekonomi yang rapi. Berdasarkan peringkat GDP, Singapura adalah negara ke-5 terkaya di dunia. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, dana ekonomi Singapura telah diperas beberapa miliar dari cadangan resmi dengan izin Presiden sebagai bagian dari paket ketahanan pada 5 Februari 2009 di bawah bimbingan Menteri Keuangan Singapura, Tharman Shanmugaratnam. Cadangan resmi Singapura sendiri mencapai US $ 170,33 miliar. Menurut survei ekonomi, Singapura menduduki peringkat 10 sebagai kota paling mahal untuk hidup di dunia. Ini adalah akibat dari penduduk yang dinamis dan kosmopolitan di Singapura yang hidup dalam keselarasan dan kekayaan dengan orang Cina lokal yang membentuk etnis mayoritas.
VI. Singapura Adalah Alexandria yang Baru
Berdasarkan uraian mengenai latar belakang, perkembangan, dan kondisi Singapura saat ini, berbagai ilmuwan menyebutkan bahwa Singapura adalah negara Alexandria yang baru. Alexandria diambil dari nama seorang raja yang sangat terkenal di dunia, yaitu Raja Alexander, yang dibesarkan di Makedonia. Alexander dilahirkan pada tanggal 20 Juni 356 SM dari seorang raja bernama Fillipus II. Sejak umur 13 tahun, ia belajar keilmuan kepada Aristoteles dan memasuki umur 16 tahun sudah menjadi panglima perang. Setelah ayahnya meninggal, Alexander melanjutkan ekspedisi militer bersama pasukannya hingga menaklukkan wilayah hampir sepertiga dunia. Dalam kamus bebas Ensiklopedia Wikipedia dijelaskan bahwa Alexander telah memperluas wilayah kekuasaan ayahnya hingga 50 kali lipat lebih besar dari wilayah kekuasaan yang diwariskan kepadanya. Meskipun Alexander hanya memerintah selama 13 tahun, dunia mengakui kebesarannya. Dalam setiap ekspedisi perang, ia selalu menyertakan seorang ilmuwan untuk mengabadikan segala sesuatu yang ia lakukan. Diketahui dalam sejarah salah satu ilmuwan yang ikut bernama Callisthenes dari Yunani. Alexander juga sering mengganti nama wilayah yang ditaklukkan dengan namanya. Tercatat saat ini ada sekitar 13 wilayah di dunia yang bernama Alexandria, termasuk diantaranya berada di kawasan Mesir.
Memasuki kota Alexandria, kita akan disuguhkan pemandangan seperti layaknya di negara Yunani dan Perancis. Di sana akan banyak sekali kita temukan bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur kedua negara tersebut. Akulturasi budaya yang terjadi karena adanya perkawinan amalgamasi antara Raja Alexandre dan Ratu Mesir Cleopatra. Perbedaan kebudayaan yang mampu dijalin dengan baik sehingga melahirkan sebuah negara yang sejahtera merupakan kondisi yang mirip dengan negara Singapura saat ini. Singapura sangatlah plural dan multikultur, memiliki cukup banyak etnis, agama, budaya, bahasa, tradisi, dan kebiasaan.
VII. Kebijakan Pemerintah yang Mendukung
Singapura adalah pusat pengetahuan yang sukses berkat kebijakan pemerintah yang visioner dan proaktif. Pemerintah Singapura telah melakukan banyak hal untuk mendukung pendidikan dan penelitian, seperti memberikan insentif kepada bisnis untuk berinvestasi dalam R&D, memberikan beasiswa untuk studi lanjut, dan membuat lingkungan yang mendukung inovasi.
Pembangunan taman ilmu pengetahuan seperti One-North adalah salah satu contoh kebijakan yang sukses, yang bertujuan untuk menjadi ekosistem inovasi yang mengintegrasikan penelitian, pengembangan, dan kewirausahaan dalam satu tempat. Taman-taman ini memungkinkan kerja sama yang erat antara akademisi, peneliti, dan bisnis, yang menghasilkan sinergi yang kuat dalam pengembangan teknologi dan solusi baru.
VIII. Stabilitas Politik dan Keamanan
Salah satu komponen penting yang mendorong kemajuan Singapura adalah stabilitas politik. Pemerintah Singapura dikenal karena tata kelola yang transparan dan efisien serta nol toleransi terhadap korupsi. Kebijakan ini menarik investor asing dan menciptakan lingkungan yang aman dan stabil bagi orang dan bisnis. Stabilitas politik dan keamanan ini meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Singapura sebagai pusat keuangan dan perdagangan.
IX. Sektor Teknologi dan Setup
Singapura telah membangun lingkungan yang mendukung pertumbuhan startup teknologi. Untuk mendorong penggunaan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari, pemerintah telah meluncurkan program seperti Smart Nation. Selain itu, inkubator dan akselerator startup seperti Block71, yang bekerja sama dengan perusahaan dan universitas di seluruh dunia, memberi pengusaha dan inovator muda tempat untuk mengembangkan gagasan baru. Singapura juga menjadi destinasi utama bagi perusahaan teknologi dan talenta global karena menawarkan insentif pajak dan pendanaan untuk startup teknologi.
X. Penutup
Di era modern ini, Singapura telah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam mencapai statusnya sebagai New Alexandria. Kota ini telah mengukir namanya di panggung dunia sebagai pusat pengetahuan yang mempengaruhi perkembangan dunia berkat fondasi yang kokoh dalam pendidikan, penelitian, dan inovasi.
Pertama-tama, Singapura telah memberi generasi muda kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka melalui pendidikan. Pendidikan berkualitas tinggi, mulai dari tingkat dasar hingga tinggi, telah memberikan landasan yang kuat untuk pertumbuhan intelektual dan profesional warga negaranya. Lulusan yang siap bersaing di pasar global dihasilkan melalui pendekatan pembelajaran yang inovatif dan kritis. NUS dan NTU telah menjadi pusat keunggulan akademis yang menarik mahasiswa dan peneliti dari seluruh dunia.
Singapura juga telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa untuk penelitian dan inovasi serta mencari solusi untuk masalah masa depan. Singapura telah menjadi pusat penelitian terkemuka dalam berbagai bidang, mulai dari teknologi informasi hingga bioteknologi, berkat lembaga seperti Agency for Science, Technology, and Research (A*STAR) dan Biopolis. Kolaborasi erat antara sektor publik, swasta, dan akademis telah mempercepat laju kemajuan dan menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat global.
Tidak kalah penting adalah kebijakan pemerintah yang mendukung inovasi dan lingkungan bisnis yang mendukungnya. Singapura telah mengambil pendekatan proaktif dalam membangun lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan startup. Dengan memberikan insentif pajak, dana pendanaan, dan akses ke infrastruktur yang canggih, Singapura telah menarik investasi asing dan menciptakan lingkungan kewirausahaan yang dinamis.
Terakhir, Singapura telah berfungsi sebagai contoh pembangunan berkelanjutan. Singapura telah proaktif dalam menangani masalah lingkungan seperti perubahan iklim dan kekurangan sumber daya. Mereka telah mengambil tindakan untuk mengurangi jejak karbon dan mendorong penggunaan energi terbarukan. Berbagai inovasi dalam konstruksi, transportasi, dan pengelolaan air yang ramah lingkungan telah membantu menjaga lingkungan hidup untuk generasi berikutnya.
Secara keseluruhan, perjalanan Singapura sebagai New Alexandria menunjukkan visi, ketekunan, dan kerja sama dari berbagai pihak. Singapura akan terus berperan sebagai pemimpin global dalam menginspirasi dan membentuk masa depan yang lebih baik bagi semua orang dengan mempertahankan semangat inovasi dan semangat untuk belajar. Sebagai warga dunia, mari kita merayakan pencapaian Singapura dan terus mendukung upaya mereka untuk mengubah dunia menjadi lebih cerdas, inklusif, dan berkelanjutan. Singapura adalah New Alexandria yang akan terus bersinar terang di cakrawala ilmu pengetahuan dan kebudayaan dunia. Kami merasa bangga dengan ini. (*)