Sejarah di Balik Objek Wisata Kamboja
Oleh: Avril M. Windah
NIM : 230911020057
Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya UNSRAT
Dosen Pengampu : Roger Allan Kembuan SS, MA
A. Sejarah Kamboja
Kamboja, dengan nama resmi Kerajaan Kamboja, adalah sebuah negara berbentuk monarki konstitusional di Asia Tenggara. Negara ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer yang pernah menguasai seluruh Semenanjung Indochina dari abad ke-11 hingga ke-14.
Kamboja berbatasan dengan Thailand di sebelah barat, Laos di utara, Vietnam di timur, dan Teluk Thailand di selatan. Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap melintasi negara ini.
B.Geografi
Kamboja mempunyai area seluas 181.035 km2. Berbatasan dengan Thailand di barat dan utara, Laos di timurlaut dan Vietnam di timur dan tenggara. Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.
C.Tempat Wisata dan Sejarahnya
1.Angkor Wat
a.Letak
Angkor Wat terletak di Siem Reap, Kamboja. Bukan hanya sebuah candi, melainkan sumber kebudayaan dan hasil peninggalan bangsa Khmer. Angkor Wat hingga saat ini menjadi peninggalan yang dibanggakan oleh masyarakat Kamboja.
b.Sejarah
Sekitar tahun 802, Raya Jayavarman II naik tahta di kerajaan Angkor. Selama kurang lebih 600 tahun di bawah kepemimpinannya, kerajaan Angkor mengalami kejayaan hingga membuat kerajaan tersebut terbentang mulai dari tapal batas Burma hingga ke timur, yaitu Laut China Selatan, dan ke sebelah utara yaitu Laos.
Mengutip buku Sejarah kecil Petite Histoire Indonesia Jilid 4 oleh Rosihan Anwar (2010), dijelaskan bahwa sejarah Angkor Wat tidak bisa dipisahkan dari keberadaan Kerajaan Angkor. Pada masa kejayaan kerajaan Angkor, Raja-raja Khmer dapat menggerakkan segala kekuatan untuk membangun candi Angkor Wat.
Pada masa kejayaan kerajaan Angkor, candi Angkor Wat diperuntukkan sebagai tempat pemujaan agama Hindu yang dilakukan oleh Raya Suryawarman II yang berdasarkan kepercayaan merupakan reinkarnasi dari Dewata Wishnu. Namun setelah kerajaan Angkor mundur, fungsi dari Angkor Wat adalah sebagai tempat ziarah umat Buddha.
Pada tahun 1431, Angkor Wat dikuasai oleh tentara Siam. Namun, pada saat itu Angkor Wat tidak berfungsi untuk apa-apa sehingga menyebabkan candi ditutupi hutan yang tumbuhannya menjalar, sehingga keberadaan Angkor Wat tidak terlihat.
Akhirnya, pada tahun 1860, seorang ahli purbakala asal Perancis tidak sengaja menemukan candi Angkor Wat yang sudah ditutupi oleh lapisan tanah dan tumbuhan-tumbuhan. Mulai dari sana, Angkor Wat ditemukan dan hingga saat ini bangunannya sudah melewati rangkaian pemulihan.
Pembangunan Angkor Wat menjadi tanda bahwa ibu kota Kekaisaran Khmer saat itu merupakan kota yang beradab dan nyaman untuk dijadikan tempat tinggal masyarakat. Saat itu, wilayah Angkor menjadi pusat dalam menjalankan aktivitas urbanisasi.
2.Ta Prohm
a.Letak
Kuil Ta Prohm terletak 3 km sebelah timur laut Angkor Wat, dan sekitar 12 km sebelah timur laut kota Siem Reap pada tepi selatan Baray Timur, Kamboja.
b.Sejarah
Ta Prohm (Bahasa Khmer: ប្រាសាទតាព្រហ្ម) adalah nama kini dari candi di Angkor, Provinsi Siem Reap, Kamboja, dibangun dengan gaya Bayon kurun akhir abad ke-12 dan awal abad ke-13. Nama asli candi ini adalah Rajawihara (Bahasa Khmer: រាជវិហារ).
Candi ini dibangun oleh Raja Khmer Jayawarman VII sebagai wihara dan universitas beraliran Buddha Mahayana. Tidak seperti candi lainnya di Angkor, Ta Prohm tidak dipugar dan dibiarkan dalam kondisi asal sebagaimana ditemukan. Hal ini menimbulkan efek fotogenik dengan melestarikan suasana rimba liar yang asli seperti membiarkan lilitan akar pohon besar yang memeluk tubuh candi, karena keunikan inilah Ta Phrom menjadi salah satu candi yang paling banyak dikunjungi wisatawan. UNESCO memasukkan Ta Prohm ke dalam Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1992. Upaya pemugaran dan pelestarian Ta Phrom dilakukan secara kemitraan dengan Survei Arkeologi India dan otoritas APSARA.
Candi Ta Prohm sendiri digunakan sebagai lokasi syuting film Tomb Raider yang dimainkan oleh Angelina Jolie di Ta prohm. Meskipun film ini merombak tampilan candi-candi Angkor secara efek visual, tetapi tampilan Ta Phrom dibiarkan sesuai aslinya, dengan lilitan akar pohonnya menimbulkan efek mencekam.
Beberapa scene di atas ini menjadikan Ta Prohm tempat yang terkenal dan membuat banyak turis dari berbagai negara untuk datang ke Kamboja hanya untuk berfoto di kuil Ta Prohm.
3.Istana Kerajaaan & Silver Pagoda
a.Letak
Istana ini terletak di Samdach Sothearos Blvd (3), Phnom Penh, Kamboja.
b.Sejarah
Istana Kerajaan Kamboja, Preah Barum Reachea Veang Nei Preah Reacheanachak Kampuchea adalah kompleks bangunan istana yang berfungsi sebagai kediaman resmi Raja Kamboja dan keluarga kerajaan. Nama lengkap dalam bahasa Khmer adalah Preah Barum Reachea Veang Chaktomuk Serei Mongkol (Bahasa Khmer: ព្រះបរមរាជវាំងចតុមុខសិរីមង្គល).
Para raja Kamboja telah menghuni istana ini sejak dibangun pada tahun 1860-an, dengan pengecualian istana sempat kosong karena keluarga kerajaan pergi mengungsi, mengasingkan diri ketika negara jatuh dalam kekacauan akibat berkuasanya rezim Khmer Merah.
Istana ini dibangun setelah Raja Norodom memindahkan ibu kota kerajaan dari Oudong ke Phnom Penh pada pertengahan abad ke-19. Istana ini dibangun secara bertahap di atas benteng kuno yang disebut Banteay Kev. Istana ini menghadap ke arah Timur dan terletak di tepi barat dari cabang pertemuan Sungai Tonle Sap dan Sungai Mekong yang disebut Chaktomuk (Sansekerta:catur mukkha yang berarti empat muka), sebuah kiasan untuk dewa Brahma yang memiliki empat muka menghadap empat penjuru.
Pembangunan Istana Kerajaan di Phnom Penh pada tahun 1866 adalah peristiwa yang relatif baru dalam sejarah bangsa Khmer dan negara Kamboja. Sepanjang sejarahnya, pusat pemerintahan Kerajaan Khmer senantiasa bertempat di kota Angkor, di sebelah utara danau besar Tonle Sap, dari tahun 802 hingga awal abad ke-15. Istana Khmer dipindahkan dari Angkor pada abad ke-15 akibat kota ini diserang dan dihancurkan oleh bangsa Siam. Pertama kali istana dipindahkan ke Phnom Penh yang saat itu disebut Krong Chatomok Serei Mongkol (Bahasa Khmer: ក្រុង ចតុមុខ សិរីមង្គល) pada tahun 1434 (atau 1446) selama beberapa dekade. Akan tetapi, pada tahun 1494 istana dipindahkan ke Basan, kemudian Longvek, dan kemudian ke Oudong. Ibu kota tidak pindah kembali ke Phnom Penh sampai abad ke-19 dan tidak ada catatan atau sisa-sisa dari Istana Kerajaan di Phnom Penh sebelum abad ke-19. Pada tahun 1813, Raja Ang Chan (1796-1834) membangun Banteay Kev (‘Benteng Kristal’) di lokasi Istana Kerajaan kini dan sempat tinggal di sana sebentar sebelum pindah ke Oudong. Banteay Kev dibakar pada tahun 1834 ketika tentara Siam bergerak mundur setelah menjarah Phnom Penh. Barulah setelah Kamboja menjadi Protektorat Prancis pada tahun 1863, ibu kota dipindahkan dari Oudong ke Phnom Penh, Istana Kerajaan yang ada sekarang dibangun.
4.Kuil Bayon
a.Letak
Bayon, kuil Khmer yang dibangun pada akhir abad ke-12 atau awal abad ke-13 dan terletak di kota kuno Angkor, yang sekarang bernama Kamboja.
b.Sejarah
Simbolisme Buddha pada fondasi kuil oleh Raja Jayavarman VII. Bayon adalah kuil negara terakhir yang dibangun di Angkor, dan satu-satunya kuil negara Angkor yang dibangun terutama untuk memuja dewa-dewa Buddha, meskipun sejumlah besar dewa-dewa kecil dan lokal juga dicakup sebagai perwakilan dari berbagai distrik dan kota di kerajaan. Awalnya merupakan kuil Hindu, Bayon (Jayagiri) adalah pusat dari program besar-besaran Jayavarman VII untuk pembangunan monumental dan pekerjaan umum, yang juga bertanggung jawab atas tembok dan jembatan nāga di Angkor Thom serta kuil-kuil Wisnu, Ta Prohm, dan Banteay Kdei.
Kemiripan dari 216 wajah raksasa di menara kuil dengan patung-patung lain di kuil ini telah membuat banyak ahli berkesimpulan bahwa wajah-wajah tersebut merupakan representasi dari Jayavarman VII, dirinya sendiri. Para ahli berteori bahwa wajah-wajah tersebut adalah milik Avalokitesvara, bodhisattva welas asih.[8] Tetapi beberapa penduduk setempat percaya bahwa kuil ini dibangun untuk Brahma, karena wajah-wajah tersebut memiliki empat sisi, yang merepresentasikan empat wajah Brahma. Selain itu, wajah-wajah tersebut memiliki tiga mata, yang melambangkan Siwa dalam Trimurti. Patung Buddha jarang mengenakan perhiasan seperti kalung, anting-anting besar, dan mahkota. Kedua hipotesis tersebut tidak perlu dianggap sebagai sesuatu yang saling bertentangan. Cendekiawan Angkor, George Coedès, berteori bahwa Jayavarman VII berdiri tepat dalam tradisi raja-raja Khmer dalam menganggap dirinya sebagai devaraja (raja-dewa), perbedaannya adalah ketika para pendahulunya adalah penganut agama Hindu dan mengasosiasikan diri mereka dengan Brahma dan lambangnya, chaturmukha (empat wajah), Jayavarman VII adalah penganut agama Buddha.
D. Kesimpulan
Terdapat banyak kuil-kuil menakjubkan di Kamboja dikarenakan banyak kuil yang dibangun atas perintah raja-raja Kekaisaran Khmer. Dari tahun 800an hingga 1400an, kerajaan ini membentang di seluruh Asia Tenggara. Banyak candi yang dibangun dengan gaya candi-gunung, yang merupakan representasi simbolis dari Gunung Meru, rumah para dewa dalam tradisi Hindu dan Buddha. Terjadi peralihan besar-besaran dari Hinduisme ke Buddha pada paruh kedua masa kekaisaran, sehingga Anda akan menemukan beberapa kuil memiliki simbolisme dari kedua agama tersebut. Apakah Anda mengunjungi kuil-kuil Kamboja dalam perjalanan Anda sendiri atau bersama kami dalam tur Vietnam dan Kamboja , kuil-kuil ini akan membuat Anda takjub dengan ukirannya yang sangat detail dan sejarahnya yang unik.