Wenur dan Mantiri Minta Pemkot Tomohon Segera Bayar TPP ASN Guru dan Gaji Tenaga Kontrak
TOMOHON, CahayaManado.com–Dua Anggota DPRD Kota Tomohon, Ir. Miky Junita Linda Wenur, MAP dan Cherly Mantiri, SH menerima keluhan sejumlah ASN Guru belum menerima TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) bulan April dan Mei 2024 serta gaji/upah tenaga kontrak.
Jika keluhan dan informasi ini benar adanya, maka kedua Pimpinan Komisi III DPRD Kota Tomohon meminta Pemerintah Kota Tomohon untuk segera membayar TPP ASN Guru bahkan gaji/upah dari tenaga kontrak.
Menurut Wenur dan Mantiri, dari keluhan yang mereka terima bahwa TPP ASN Guru baru diterima sampai bulan Maret 2024. Berarti bulan April dan Mei 2024 belum direalisasikan sampai kemarin Senin (24/6).
Miky Wenur Ketua Fraksi Partai Golkar dan Cherly Mantiri Ketua Fraksi Restorasi Nurani DPRD Kota Tomohon menyatakan sangat memperihatinkan. Pasalnya sesuai informasi TPP dari sejumlah perangkat daerah (dinas/badan) sudah dibayarkan sampai Mei 2024.
Miky Wenur yang juga Calon Walikota Tomohon yang dimajukan Partai Golkar mengatakan dalam situasi saat ini ASN dan tenaga kontrak membutuhkan hak-hak mereka demi pembiayaan rumah tangga, didalamnya untuk penngadaan perlengkapan/peralatan dan keperluan lainnya untuk anak masuk sekolah dan kuliah tahun ajaran baru. Miky Wenur, Ketua DPD II Partai Golkar Kota Tomohon yang selama ini dikenal kritis menperjuangkan hak-hak rakyat, didalamnnya ASN, tenaga kontrak, perangkat, linmas memahami bahwa jika Pemkot terkendala pembiayaan karena kurang maksimal penerimaan dana, apalagi sebagian dana menghibahkan untuk pelaksanaan Pilkada 2024 adalah sudah menjadi konsekwensi tanggungjawab untuk mencari solusi karena hak-hak ASN dan tenaga kontrak, perangkat, linmas harus dipenuhi sesuai waktunya.
Diperoleh informasi, TPP SKPD sudah mendapatkan pembayaran. “Jangan menjadi alasan klasik lagi jika sekolah-sekolah belum memasukan laporan dan pengajuan, bahkan terinformasi TPP ASN Guru selisih 50% yang dijanjikan beberapa bulan lalu sampai saat ini belum terbayarkan. Kalau tidak salah ini yang saya kritisi beberapa waktu lalu tetapi direspon bahwa masih transisi dan segera direalisasi tetapi ternyata belum dibayarkan,” kata Miky Wenur dengan nada tanya penuh makna. (*/jef)