Pelatihan Penulisan Esai Berbasis Budaya Lokal di Minahasa Selatan, Angkat Kearifan Lokal di Kalangan Pelajar
Minahasa Selatan, CahayaManado.com – Untuk meningkatkan keterampilan menulis esai di kalangan siswa SMA dan SMK, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sam Ratulangi melaksanakan pelatihan bertema Penulisan Esai Berbasis Budaya Lokal. Kegiatan ini diadakan di SMK Negeri I Tareran-Lansot, Kabupaten Minahasa Selatan, dengan fokus pada pengenalan budaya lokal kepada para siswa, serta meningkatkan keterampilan mereka dalam menulis esai yang mengangkat kearifan lokal daerah.
Ketua Tim PKM, Dr. Mariam L.M. Pandean, S.S., M.Hum, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan menulis esai yang kuat, dengan fokus pada tema budaya lokal. “Saat ini, banyak siswa lebih tertarik pada budaya populer dari Barat, dan mereka kurang mengenal kekayaan budaya lokal mereka sendiri. Kami hadir untuk membantu mereka memahami dan menghargai budaya lokal serta mengajarkan mereka bagaimana mengekspresikannya dalam bentuk esai,” ujarnya.
Tim pelaksana terdiri dari akademisi dan praktisi berpengalaman di bidang linguistik dan sastra, seperti Anatje Tinneke Palit, S.Pd., M.Hum. dan Stella S.M. Karouw, S.S., M.Hum., yang turut serta memberikan materi dan mendampingi siswa selama pelatihan. Masing-masing anggota tim meluangkan waktu 12 jam selama periode Maret hingga Oktober 2024 untuk memastikan para siswa mendapatkan pendampingan yang optimal.
Pihak SMK Negeri I Tareran-Lansot, yang menjadi tuan rumah kegiatan, menyambut baik inisiatif ini. Kepala sekolah menyatakan bahwa pelatihan ini sangat penting, mengingat banyak siswa yang masih kurang dalam mengenali dan mengekspresikan identitas budaya daerahnya. “Kami berharap kegiatan ini dapat memotivasi siswa untuk lebih mengenal budaya lokal mereka dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam karya tulis,” ungkapnya.
Pelatihan ini bukan hanya memberikan keterampilan menulis, tetapi juga meningkatkan pemahaman siswa tentang kekayaan budaya lokal Minahasa yang bisa menjadi sumber inspirasi dalam karya tulis mereka. Diharapkan, siswa dapat menerapkan keterampilan ini dalam kehidupan akademis maupun non-akademis mereka di masa depan.
Kontribusi pada bidang linguistik juga menjadi bagian penting dari pelatihan ini, dengan fokus pada pengembangan kemampuan teknis penggunaan bahasa dalam penulisan esai. Tim PKM juga menekankan pentingnya merekonstruksi pengetahuan siswa tentang budaya lokal melalui pendekatan linguistik.
Kegiatan ini berlangsung dari Maret hingga Oktober 2024. Selain memberikan pelatihan, kegiatan ini juga berkontribusi dalam upaya melestarikan budaya lokal Minahasa Selatan, sehingga budaya tersebut dapat terus hidup dan diapresiasi oleh generasi mendatang. (*)