Warga Papakelan Keluhkan Soal Banjir dan Dana Kelurahan ke YLM
Tondano Timur, CahayaManado.com – Warga Kelurahan Papakelan, Kecamatan Tondano Timur, Senin (30/09/2024) pagi dikunjungi Calon Bupati (Cabup) Minahasa nomor urut 2, Youla Lariwa Mantik, SH, MH (YLM).
Wewene Keter, sapaan YLM dalam kampanye Pilkada Serentak 2024 ini, rela berjalan kaki menyusuri jalan-jalan sampai sudut-sudut pemukiman penduduk.
Warga yang melihat Youla bersama rombongan kecil Tim Minahasa Keter, sontak menyambut.
Tak hanya bersalaman dan memberi support, banyak juga di antara mereka yang menyampaikan keluhan.
Mulai keluh kesah soal jalan-jalan usaha tani yang rusak parah, dana kelurahan sampai masalah banjir, yang menjadi langganan menimpa pemukiman Papakelan bertahun-tahun belakangan ini.
Dance Mailangkay mengungkapkan sudah mengetahui visi misi YLM bersama pasangannya, calon wakil bupati (Cawali) Denni Rudi Kalangi (DRK) maju Pilkada Minahasa 2024 ini.
Figur YLM–DRK, katanya, sudah dikenal memiliki integritas, berkomitmen dan sangat peduli kepada masyarakat.
“Saya pribadi tidak ragu kalau ibu Youla dan pasangan ibu (DRK) akan mampu menjadikan Minahasa lebih maju, kuat, berkeadilan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Minahasa,” ujarnya.
Senada, disampaikan Kartini Sumanti. Ia juga yakin, YLM–DRK akan mampu membangun infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah induknya tanah Toar Lumimuut ini.
“Apalagi ibu Youla orang Tondano. Pasti akan memperhatikan kebutuhan masyarakat di Papakelan dan sekitarnya ini,” tandasnya.
Dana Kelurahan
Sementara itu, sejumlah warga lainnya mengungkapkan rasa iri dengan pembangunan infrastruktur di desa-desa.
Sejak ada dana desa, derap pembangunan infrastruktur di kelurahan-kelurahan jauh tertinggal di banding dengan di desa-desa. Baik pembangunan jalan pemukiman maupun jalan usaha tani.
“Kelurahan memang sempat mendapat dana kelurahan dua tahun berturut sebelum Covid lalu. Tapi nilainya jauh di bawah dana desa,” ujar Puts Rumbay.
Tahun 2023 lalu, lanjutnya, pemerintah sempat menganggarkan dana kelurahan.
“Tapi cuma habis di sosialisasi, termasuk makan minum. Tidak ada anggaran pembangunan infrastruktur,” ungkap pria alumni STIKOM Manado ini.
Menanggapi berbagai keluhan masyarakat tersebut, Youla menyampaikan komitmennya untuk menyisihkan anggaran pembangunan untuk kelurahan.
Soal pencegahan banjir, Youla mengatakan bakal mencari sumber utama penyebabnya. Apakah karena terjadi pengrusakan lingkungan atau hutan di pengunungan Lembean atau hanya akibat pendangkalan sungai.
“Bila perlu, torang datangkan konsultan untuk melakukan kajian, kemudian melakukan langkah-langkah yang memang harus agar banjir tidak lagi terjadi di sini,” ujar isteri pengusaha nasional spesialis batu bara dan sawit, Noviyandi Rozak, SE ini.
“Mar, kalu salahsatu penyebabnya adalah pembabatan hutan yang tak terkendali, tolong masyarakat di sini deng di Kelurahan Makalonsouw dan sekitarnya bantu awasi, ne,” pintanya. (*/jef)