Tersedia 10 Rombel, Rau Adakan Rapat PPDB SMAN 1 Kawangkoan


KAWANGKOAN, CahayaManado.com–SMAN 1 Kawangkoan, yang beralamat di kelurahan Talikuran Utara Kecamatan Kawangkoan Utara, Kabupaten Minahasa, untuk tahun ajaran 2024-20-25 membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Untuk saat ini sekolah tersebut memberi peluang ketersediaan 10 rombel (rombongan belajar) atau jumlah siswa yang bisa di terima sebanyak 320 orang.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kawangkoan Royke Rau, SPd saat dikonfirmasi wartawan CahayaManado.com di ruang kerjanya, Rabu (10-7-2024) menjelaskan, untuk sementara  data yang valid PPDB berjumlah 268. Artinya masih ada 52 jumlah calon siswa baru yang berkesempatan masuk di SMAN 1 Kawangkoan.

Di sela kegiatan rapat PPDB yang diikuti orang tua calon siswa kelas 10, Rau menjelaskan, bahwa tujuan rapat tersebut adalah untuk menyampaikan kepada orang tua murid ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah SMAN 1 Kawangkoan,  yang mengikuti  sistem regulasi pemerintah.

Rau juga menjelaskan, pendaftaran siswa baru dilakukan lewat pendaftaran online.

Tahun ajaran 2024-2025 saat ini banyak  calon siswa tingkat SMA memilih sekolah Negeri. Minat calon siswa tingkat SMA saat ini banyak memilih sekolah yang dikelola oleh pemerintah. Ada beberapa alasan dalam memilih bersekolah di sekolah negeri.

Pertama, pendidikan gratis.
Sekolah negeri didanai oleh pemerintah dan menyediakan pendidikan gratis untuk siswa yang memenuhi syarat, membuatnya lebih terjangkau bagi berbagai lapisan masyarakat.

Sekolah negeri menawarkan jalur prestasi di bidang olahraga maupun akademik.

Kedua, keanekaragaman.
Sekolah negeri biasanya melayani populasi siswa yang beragam, mengenalkan siswa pada berbagai budaya, latar belakang, dan kelas sosial.

Ketiga, akuntabilitas lebih merata. Sekolah negeri mengikuti sistem dan regulasi pemerintah, memiliki sistem pengawasan, dan punya standar yang memastikan tingkat kualitas dan akuntabilitas pendidikan minimum terpenuhi. Walaupun dalam praktiknya, kualitas dan fasilitas tiap sekolah berbeda-beda.

Keempat, sekolah negeri terbuka untuk semua siswa, tanpa memandang kemampuan akademis atau latar belakang sosial-ekonomi, mendorong kesempatan pendidikan yang sama. Terlebih dengan diberlakukannya sistem zonasi,   Dengan sistem zonasi (wilayah tangkapan geografis), anak memiliki peluang besar diterima di sekolah yang dekat dengan rumah.

(Farly Bujung)

Berita Terkait

Top