Menelusuri Jalan Kenangan Saat Bersekolah di SMA Negeri Langowan


Foto: Saat berfoto di SMA Negeri 1 Langowan

Oleh Jeffry Pay 

TADI pagi saya berolahraga jalan pagi di seputaran Kota Langowan. Salah satu jalan yang saya telusuri adalah jalan saat saya masih bersekolah di SMA Negeri Langowan, Kabupaten Minahasa di tahun 1983 sampai 1985.

SMA Negeri Langowan dulu dikenal dengan SMA Negeri 167 Langowan, dan saat ini sudah menjadi SMA Negeri 1 Langowan.
Meskipun nomenklatur nama sekolah ini sudah berubah, tapi bangunannya tampaknya tidak ada yang berubah, kecuali ada tambahan bangunan lain.

Kami dulu biasa berjalan kaki dari rumah ke sekolah. Begitu juga bila pulang sekolah. Meskipun banyak juga teman-teman yang menggunakan kendaraan tradisional bendi atau oplet.

Saya tadi mencoba menelusuri jalan yang biasa kami gunakan, yaitu jalan dari SMA Langowan melewati kuburan Amongena.

Dulunya kami melewati jalan ini yang sebagian besar kiri-kanannya masih kebun. Tapi jalan itu sekarang telah berubah menjadi pemukiman dan sudah ada bangunan Masjid Attaqwa.

Jalan yang biasa kami lalui ini merupakan jalan yang menghubungkan tiga desa, yaitu Sumarajar, Waleure dan Amongena.

Jalan ini selain melewati pekuburan, juga ada jembatan kecil yang di bawahnya ada sungai kecil.

Saya teringat saat melewati jalan ini, kami teman-teman se angkatan ribut dengan candaan. Angkatan kami di SMA Langowan adalah Angkatan yang lulus tahun 1985. Saya masih ingat teman-teman seperjalanan kami antara lain Ferro Poluan, Syukri Tawil, Chandra Maswonggo, Recky Moningkey, Robby Kalangi, Jameson Bokko, Johny Onet Sumolang, Ilham Lamsu, Jerry Kiwol, Jemmy Meta Manopo dan masih banyak lagi. Maaf kalau saya tidak bisa sebutkan satu per satu.

Banyak juga teman-teman wanita seperti Lusye Tabalujan, Helly Sendouw, Netty Ham Lei Tji, Meike Hong, Carla Pangouw, Rusmini Inong Butiti, Evane Kanter, dan masih banyak lagi yang saya lupa.

Kami biasanya semua menuju ke pusat Kota Langowan. Dari pusat kota kami kemudian pulang ke rumah masing-masing.

Dari hitungan waktu, kenangan jalan kaki ke sekolah kami ini terjadi 40 tahun yang lalu. Suatu masa yang cukup panjang. Tapi ingatan dalam sejarah kehidupan ini tidak akan terlupakan. Bagi teman-teman seangkatan yang punya cerita, silakan kita berbagi. (*)

Berita Terkait

Top