Limbah Kotoran Babi Cemari Pemukiman Warga Talikuran Barat Kawangkoan

KAWANGKOAN, CahayaManado.com–Salah satu warga kelurahan Talikuran Barat Kecamatan Kawangkoan Utara, Minahasa, yang akrab dipanggil Kok Sun, menyampaikan keluhannya terkait pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh salah satu usaha ternak babi di seputaran tempat tinggalnya.
Menurut Sun, limbah kotoran babi melintas di selokan got atau drainase depan rumahnya, sehingga menimbulkan aroma yang busuk, dan hal itu sudah berjalan empat bulan hingga kini.
Kepada media ini, Kamis (06/09), ia menjelaskan, upaya teguran secara humanis telah ia jalankan. Bahkan unsur pemerintah kelurahan sudah pernah melakukan teguran secara langsung, namun pihak peternak yang dimaksud tidak menggubris. Akibat dari sikap cuek itu dari pelaku ternak, limbah kotoran babi itu, terkadang tertumpuk di selokan got depan rumah kok Sun. Fatalnya lagi tempat tinggal dari Kok Sun itu ada sarana yang setiap minggu diadakan ibadah oikumene “Mirachel Ministry”, sehingga aroma kotoran atau limbah itu sangat mengganggu. Bahkan baunya terciuum para pelintas di jalan itu yang ada di ruas jalan Nasional.
Dalam hal ini ia berharap agar kiranya pihak instansi terkait yakni Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Minahasa serta pihak terkait lainnya dapat memperhatikan dan mengatasi permasalahan tersebut.
Pencemaran Lingkungan hidup memang adalah permasalahan yang kerap ditemui di tengah masyarakat. Berbagai langkah dan upaya pemerintah mengawasi serta menangani permasalahan tersebut baik dengan upaya sosialisasi mengenai lingkungan hidup yang bersih, serta manfaatnya bagi kelangsungan hidup. Demikian juga juga sosialisasi mengenai dampak dari pencemaran lingkungan hidup.
Hal ini keduanya tak lepas dengan kenyataan yang ada di tengah masyarakat. Persoalan pencemaran lingkungan hidup kerap ditemui ditengah masyarakat karena adanya suatu usaha baik pribadi atau industri. Namun kesadaran para pengusaha terhadap lingkungan banyak kali diabaikan. (*)