Senator Stefanus BAN Liow Gali Sampah Pilkada di Sulut
MANADO, CahayaManado.com–Anggota DPD RI Ir. Stefanus BAN Liow, MAP mengadakan kunjungan kerja dalam rangkaian pelaksanaan Pilkada Tahun 2024 di daerah Pemilihan Sulawesi Utara, 25-27 November 2024.
Dalam pertemuan di Kantor Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (26/11), secara bersamaan, Senator Indonesia dari Sulut Stefanus BAN Liow melalukan percakapan dengan Ketua Bawaslu Sulut Dr. Ardiles Mewoh, Ketua KPUD Sulut Kenly Poluan, M.Si, Kapolda Sulut Irjen. Pol. Dr. Roycke Harry Langie dan Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Martin Susilo M. Tunip, SH,MH.
Selanjutnya, Senator Stefanus Liow mengadakan pertemuan dengan Kepala Dinas Lingkungan Daerah Provinsi Sulut Arfan Basuki, SH bersama jajarannya. Lalu Senator Stefanus Liow melakukan pertemuan dan percakapan disebuah rumah kopi dibilangan jalan 17 Agustus Manado bersama sejumlah tokoh masyarakat, akademisi dan pemerhati lingkungan hidup.
Dalam kunjungan kerja dan pertemuan dilokasi-lokasi tersebut, Senator Stefanus Liow didampingi Kepala Kantor DPD RI Perwakilan Provinsi Sulut Sugihanto Rahim, SE,M.Si menggali sampah akibat Pilkada di Sulut, sehubungan dengan pengawasan pelaksanaan UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang dihasilkan dari pelaksanaan Pilkada Tahun 2024 di Sulawesi Utara. Kadis Lingkungan Hidup Daerah Sulut Arfan Basuki didampingi Sekretaris Dra. Feybe Rondonuwu, M.Si mengakui bahwa muncul sampah musiman dalam pelaksanaan kampanye pilkada yang umumnya plastik bekas kemasan produk. Menjadi tantangan dalam pengelolaan sampah, maka diperlukan insentif menarik agar masyarakat bersedia mengumpulkan sampah plastik bekas kemasan produk.
Ketua KPU Sulut Kenly Poluan didampingi Anggota Lanny Ointu mengatakan pihaknya melibatkan relawan saat melakukan pembersihan Alat Peraga Kampanye (APK) Pilkada 2024. KPU Sulut berupaya mewujudkan Pilkada Ramah Lingkungan.
Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh mengatakan jajarannya melakukan penertiban APK yang tidak sesuai aturan.
Sementara dalam pertemuan dan percakapan dengan sejumlah tokoh masyarakat, akademisi dan pemerhati lingkungan hidup memberikan pandangan dan pendapat bahwa masih perlu kesadaran para pihak dalam pengelolaan sampah. Banyak sampah berserahkan akibat pilkada tertinggal dilokasi kampanye menujukan kesadaran dari masyarakat perlu ditingkatkan. (*)