Renungan Harian: Senin 25 November 2024, Zakharia 8:3-5 Aku Akan Kembali ke Sion
Zakharia 8:3-5
Beginilah firman TUHAN: Aku akan kembali ke Sion dan akan diam di tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung TUHAN semesta alam akan disebut Gunung Kudus. Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek duduk di jalan-jalan Yerusalem, masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya. Dan jalan-jalan kota itu akan penuh dengan anak laki-laki dan anak perempuan yang bermain-main di situ.
Kita sering mendengar atau mengalami sendiri ketika ada orang yang berjanji untuk memberi jaminan bahwa jika menuruti apa yang menjadi permintaanya, maka kita akan mendapat keuntungan, kesejahteraan, kenyamanan dan kedamaian. Tapi seiring berjalannya waktu, di kemudian hari ternyata apa yang dijanjikan itu sering tidak ditepati sehingga membuat kita tidak percaya lagi kepada seseorang yang memberi janji. Contohnya, dalam hal pinjam-meminjam uang atau barang, telah disepakati tanggal pengembaliannya, namun tiba saatnya untuk dikembalikan tidak ditepati. Sehingga ada ungkapan “memang lidah tak bertulang” di alamatkan kepada orang yang mengingkari janjinya. Dengan kata lain, janjinya tidak ditepati alias berbohong.
Firman hari ini Tuhan Allah berjanji akan kembali ke Sion dan akan berdiam di tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem adalah ibu kota bangsa Israel. Yerusalem berarti “Kota Damai”, “Kota Setia”, “Gunung Tuhan” semesta alam dan “Gunung Kudus”. Dikatakan bahwa di Yerusalem akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek duduk di jalan-jalan, masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya. Dan jalan-jalan kota itu akan penuh dengan anak laki-laki dan anak perempuan yang bermain. Hal ini menggambarkan suasana kegembiraan, kebahagiaan, kesejahteraan, kedamaian dan dapat hidup panjang umur. Ketika ada kebenaran di Kota Setia, di Gunung Kudus, maka di tempat ini tercipta damai sejahtera dan keturunan mereka menjadi banyak. Sungguh realita dari janji Tuhan Allah terwujud. Walaupun Tuhan Allah pernah murka kepada umat-Nya karena dosanya, sehingga mereka menerima penghukuman. Namun Tuhan Allah yang setia berbelas-kasihan kepada mereka, yang ditandai dengan kehadiran-Nya kembali di tengah-tengah Yerusalem.
Kita tahu bersama bahwa tidak ada janji Tuhan Allah yang tidak ditepati. Oleh karena itu, ajakan bagi kita semua agar tidak usah ragu menjalani kehidupan sebagai orang yang percaya kepada-Nya. Kita hams mengaminkan janji-Nya bahwa hidup ini akan diberkati ketika beriman dan melakukan sungguh-sungguh kehendak-Nya. Bukan hanya generasi kita yang diberkati-Nya, tetapi sampai kepada generasi-generasi selanjutnya. Karena itu, janganlah membuat orang lain menjadi trauma, gelisah, kecewa dan putus asa akibat dari suatu janji yang tidak ditepati. Tepatilah janji imanmu kepada Tuhan Allah dan janji kepada sesama. Amin
Doa: Ya Tuhan Allah, ajarilah kami agar terus meyakini akan janji-janji-Mu yang memberkati dan menyelamatkan sehingga kami sungguh-sungguh tetap teguh hidup dalam firman-Mu. Biarlah kebenaran dan damai sejahtera tegak berdiri dalam kehidupan kami. Amin. (rhkgmim)