Renungan Harian: Senin 11 November 2024, Kejadian 21:9-10 Menjadi Ahli Waris


Kejadian 21 : 9-10

Pada waktu itu Sara melihat, bahwa anak yang dilahirkan Hagar, perempuan Mesir itu bagi Abraham, sedang main dengan Ishak, anaknya sendiri. Berkatalah Sara kepada Abraham: “Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.”

Pengusiran Hagar dan Ismael bukanlah tanpa sebab. Pemicunya adalah perasaan tidak senang melihat perlakuan Ismael terhadap Ishak yang menertawakan atau mengolok-olok Ishak. Kata Ibraninya metsakheq bisa diartikan bermain (playing), tertawa (laughing), mengejek (mocking). Kata bermain dalam ayat ini bukan hanya sekedar berarti bermain, tertawa dan mengejek melainkan mengolok-olok, mempermainkan, menjadikan bulan-bulanan. Dengan demikian pengusiran Hagar dan Ismael bukan tanpa alasan. Sara melihat perilaku dari Ismael yang membuat geram dan membangunkan amarahnya.

Firman hari ini mengingatkan bahwa warisan yang Tuhan Allah janjikan kepada Abraham adalah tentang keturunan yang akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Ishak merupakan ahli waris yang telah Tuhan Allah tetapkan sebagaimana yang disampaikan-Nya kepada Sara. Sehingga melalui keturunannya akan datang seorang penebus, yaitu Yesus Kristus. Tuhan Allah telah memberikan warisan keluarga kepada kita melalui karya Yesus Kristus. Perlu disadari bahwa identitas kita sebagai murid Yesus Kristus adalah anak yang berhak menerima warisan, yaitu menjadi anggota keluarga kerajaan sorga. Ada syair lagu “Ku berbahagia yakin teguh Yesus abadi kepunyaanku, aku warisnya, ku ditebus ciptaan baru Rohul Kudus, Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya, Aku bernyanyi bahagia, memuji Yesus selamanya” Lagu ini adalah pengakuan iman yang menggambarkan tentang warisan yang Tuhan Allah berikan kepada kita. “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga,” (Filipi 3:20).

Sebagai anggota keluarga kerajaan sorga kita harus membawa warisan yang telah diberikan dengan cara menjadi berkat di tengah-tengah keluarga dan masyarakat. Artinya kita tidak hanya menerima warisan rohani tetapi juga berkewajiban mewariskan atau meneruskan itu bagi anak cucu kita. Sebagaimana kita diberkati, demikian juga anak cucu kita akan diberkati Tuhan Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus. Amin.

Doa: Ya Tuhan Allah, terima kasih kami telah menjadi ahli waris kerajaan sorga di dalam dan melalui pengorbanan Yesus Kristus. Tolonglah kami agar menjadi berkat bagi keluarga, sehingga kami dapat meninggalkan sebuah warisan yang besar yaitu iman kepada-Mu. Amin. (rhkgmim)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top