Renungan Harian: Selasa 8 Oktober 2024, Markus 5:28-29 Jamah Jubah-Nya, Sembuh


Markus 5 : 28-29

Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.

Kemunculan perempuan yang menderita pendarahan di tengah orang banyak mungkin tidak sesering ketika ia sehat 12 tahun lampau. Ketika perempuan itu mendapat berita bahwa Yesus Kristus datang di daerahnya, maka ia mengerahkan seluruh kekuatan yang tersisa dari 12 tahun mengalami pendarahan. Diceritakan bahwa ia berada di tengah orang-orang yang berbondong-bondong mengikuti Yesus Kristus. Orang berdesak-desakan memproduksi karbondioksida udara sehingga perempuan itu mungkin kepayahan. Sebab telah sekian tahun dia terisolasi dari orang banyak karena pada waktu itu perempuan yang sedang mengalami pendarahan tidak boleh berada di ruang publik.

Ia ingin menemui Yesus Kristus. la mengikuti Yesus Kristus dari belakang, supaya tidak langsung dikenali orang banyak karena statusnya yang tidak tahir. Tapi ia terus maju mendekat, selangkah demi selangkah, melawan rasa letih karena aktifitas mendadak dalam kondisi tubuh lemahnya. Dia yakin asal kujamah jubah-Nya penderitaannya pasti sembuh. Dia percaya semua yang dikenakan atau dipegang Yesus Kristus pasti berkhaziat menyembuhkannya.

Sebagai perempuan yang tersisih karena dianggap najis oleh pendarahannya, kemunculannya pasti dapat menimbulkan amarah masyarakat, tetapi tekadnya sudah bulat. Ia mendekat diam-diam bergerak perlahan dari belakang, dengan keyakinan asal kujamah jubah-Nya pasti sembuh. Luar biasa keyakinan perempuan ini. Ternyata ada iman yang tumbuh melalui berita yang ia dengar. Iman itu yang membuahkan tekad untuk berjumpa dengan Yesus Kristus.

Jika ada di antara kita yang menderita bertahun-tahun baik oleh karena suatu penyakit fisik maupun masalah kehidupan lainnya dan seakan tidak ada harapan jalan keluar maka pasti putus asa. Sebagai orang beriman kepada Yesus Kristus, firman hari ini mengajarkan kita agar jangan putus asa sebagaimana gigihnya seorang perempuan yang menderita lahir, batin dan ekonomi selama 12 tahun yang dalam keadaan lemah, tapi oleh keyakinan imannya mencari dan menemukan Yesus Kristus sebagai jawaban atas penderitaannya sehingga ia sembuh.

Karena itu, kita yang sehat dan kuat agar jangan lengah mempergunakan kesempatan untuk datang kepada Yesus Kristus dalam ibadah-ibadah di gereja, kolom, BIPRA dan berdoa serta membaca firman secara pribadi setiap hari. Amin.

Doa: Ya Yesus Kristus, kami bersyukur atas kesehatan yang keluarga rasakan. Beri kami semangat agar tidak akan melewatkan setiap kesempatan untuk berdoa, baca firman dan beribadah sehingga merasakan jamahan kasih-Mu. Amin. (rhkgmim)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top