Renungan Harian: Selasa 26 November 2024, Zakharia 8:6-8 Kesetiaan dan Kebenaran
Zakharia 8:6-8
Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan menganggapnya ajaib? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sesungguhnya, Aku menyelamatkan umat-Ku dari tempat terbitnya matahari sampai kepada tempat terbenamnya, dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka diam di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran.”
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa ada orang yang setia tetapi belum tentu benar, sebaliknya ada orang benar tetapi belum tentu setia melakukan kebenaran. Ada orang setia terhadap pasangan hidupnya tetapi bersikap tidak benar terhadap orang lain. Ada orang yang ketika menghadapi kesusahan menjadikannya tidak setia pada komitmennya untuk hidup benar. Ada banyak orang yang tidak konsekuen dan konsisten terhadap terhadap janji setianya untuk hidup benar dalam segala aspek kehidupan. Karena tidak memiliki keteguhan hati dan kesungguhan melakukan apa yang diyakininya akan mendatangkan damai sejahtera.
Kesetiaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan keteguhan hati, ketaatan dan kepatuhan. Sedangkan kebenaran diartikan sebagai keadaan yang sesungguhnya, sesuatu yang sungguh-sungguh atau benar-benar ada; kelurusan hati dan kejujuran. Jadi, kesetiaan dan kebenaran adalah dua hal yang harus ada dalam kehidupan setiap orang yang beriman.
Orang yang hidup dalam kesetiaan dan kebenaran kepada Tuhan Allah pasti diselamatkan. Firman Tuhan berkata, “Aku menyelamatkan umat-Ku…dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka diam di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran.”
Oleh karena itu, sebagai keluarga Kristen, kita harus terus menerus hidup dalam kesetiaan dan kebenaran di hadapan sesama dan Tuhan Allah. Hidup dalam kesetiaan dan kebenaran bukanlah pilihan, tetapi kewajiban setiap orang percaya. Karena kita meyakini itulah jalan hidup yang mendatangkan keselamatan. Tantangan dan pergumulan apapun tidak boleh melemahkan dan menghalangi kita mempertahankan kehidupan setia dan melakukan kebenaranNya. Seperti syair lagu rohani: “Siapa yang setia hingga ke tamat, iring Yesus meski g’lap ribut p’rang, meskipun sengsara dan susah payah, …Refr. Siapa yang setia tahan k’ras… Ia nanti dapatlah khalas, Mahkota indah, di dalam rumah-Hu.”
Doa: Ya, Tuhan Allah, mampukan kami memilih hidup dalam kesetiaan dan kebenaran-Mu. Dan jauhkan kami dari segala hal yang melemahkan dan menjatuhkan iman. Teguhkanlah pengharapan kami kepada-Mu. Karena pengharapan di dalam Engkau adalah kepastian akan keselamatan-Mu. Amin. (rhkgmim)