Renungan Harian: Selasa, 25 Februari 2025 – 2 Timotius 4:3-4 – Berpegang Pada Kebenaran di Tengah Arus Kepalsuan


2 Timotius 4:3-4 ,

 (3) Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. 

(4) Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. 

Berpegang Pada Kebenaran Di Tengah Arus Kepalsuan

Di era digital saat ini, orang percaya dihadapkan pada banjir informasi dan ide yang datang dari berbagai sumber. Media sosial, internet, dan berbagai platform digital lainnya membuat dunia terhubung dengan beragam pemikiran dan ajaran. Namun, di tengah kelimpahan informasi ini, bagaimana sebagai orang percaya bisa memastikan bahwa kita tetap berpegang pada kebenaran? Tantangan ini bukanlah hal baru, bahkan sudah terjadi dalam kisah-kisah Alkitab ribuan tahun yang lalu.

Penulis menyatakan, “Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan

memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.” Penulis di sini memberikan peringatan profetik tentang masa depan. Ia menggambarkan suatu periode di mana orang-orang akan menolak “ajaran sehat” dan sebagai gantinya mencari guru-guru yang berbicara sesuai dengan keinginan mereka. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa mereka akan berpaling dari kebenaran dan beralih kepada “dongeng” atau ajaran-ajaran palsu. Ini menunjukkan suatu kecenderungan manusia untuk mencari kebenaran yang nyaman dan menghibur, daripada kebenaran yang menantang dan mengubahkan hidup.

Peringatan dalam pembacaan ini masih relevan bagi kita. Di era postmodern, di mana emosi dan keinginan atau selera pribadi sering lebih dihargai daripada fakta dan kebenaran objektif, kita perlu lebih waspada terhadap ajaran-ajaran yang diterima. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa tetap berpegang pada kebenaran Alkitab di tengah banjir informasi dan opini. Kita perlu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan selalu menguji setiap ajaran dengan standar Firman Tuhan. Selain itu, kita juga perlu memiliki kerendahan hati untuk menerima teguran dan koreksi ketika kita sendiri mulai menyimpang dari kebenaran. Sebagai orang percaya, kita dipanggil bukan hanya untuk menjaga diri sendiri, tetapi juga untuk membantu orang lain menemukan dan berpegang pada kebenaran sejati yang ada dalam Kristus. Dengan demikian, kita dapat menjadi mercu suar kebenaran di tengah lautan kepalsuan yang semakin meluas.

Doa: Ya Tuhan Allah, berikanlah kiranya hikmat-Mu bagi kami, untuk mengenal setiap ajaran di sekitar kami, agar kami tidak mudah terpengaruh dengan kepalsuan, tapi tetap hidup dan berpegang teguh dalam kebenaran firman-Mu. Kami berdoa dalam nama Tuhan Yesus. Amin. (rhkgmim)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top