Renungan Harian: Selasa 11 Februari 2025, Ulangan 31 : 11a Menghadap Hadirat Tuhan Allah

Ulangan 31 : 11a
apabila seluruh orang Israel datang menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya,
Ayat ini berisi perintah yang ditujukan kepada seluruh bangsa Israel, baik anak-anak maupun orang dewasa, untuk datang menghadap hadirat Tuhan Allah. Kata ‘menghadap hadirat TUHAN Allahmu’ dalam terjemahan asli tertulis lera’ot et-pene-yahweh eloheyka yang secara literal berarti datang untuk dilihat di hadapan wajah Tuhan. Kesempatan ini merupakan suatu anugerah dan hak istimewa (privilege) dari Tuhan Allah. Sebab hadirat Tuhan Allah itu kudus dan Ia memperkenankan bangsa Israel menghadap kekudusan-Nya. Oleh karena itu, umat Allah juga harus kudus dengan hidup menurut hukum-Nya.
Di dunia Timur Tengah kuno, siapapun yang ingin datang menghadap raja harus mengikuti peraturan tertentu atau seizin raja. Sehingga seseorang tidak boleh dengan sembarangan datang menghadap raja. Kendati sang raja atau penguasa hanyalah manusia, namun seseorang akan merasa bersukacita jika diizinkan menghadapnya. Apalagi menghadap Tuhan Allah yang adalah Penguasa atas segalanya dan Raja di atas segala raja. Umat harus kudus di hadapan Tuhan Allah. Sekali lagi, ini merupakan anugerah Tuhan Allah yang harus disyukuri untuk memperkenankan umat manusia datang menghadap-Nya. Tuhan Allah yang menyatakan manusia layak atau tidak di hadapan-Nya.
Karena itu, janganlah menyia-nyiakan anugerah Tuhan Allah dengan tidak sungguh-sungguh setia melakukan kehendak firman-Nya. Padahal, Tuhan Allah sendiri telah melayakkan kita di hadapan-Nya, dengan menganugerahkan keselamatan melalui karya Yesus Kristus. Oleh karena itu, orang tua dan anak-anak, sebagai satu keluarga yang utuh, seharusnya datang beribadah bersama-sama di hadapan Tuhan Allah dalam kekudusan. Sebab, seringkali ada banyak alasan yang diberikan, baik oleh orang tua maupun anak-anak, untuk tidak datang beribadah. Sulit untuk menciptakan persekutuan keluarga yang secara bersama-sama beribadah kepada Tuhan Allah. Hal itu menjadi tantangan bagi semua keluarga Kristen.
Gereja harus terus berupaya menggalakkan kegiatan ibadah keluarga, dimana semua anggota keluarga dapat bersama-sama beribadah kepada Tuhan Allah, membaca, merenungkan dan melakukan-Nya. Sehingga menciptakan sukacita yang dapat dinikmati bersama oleh seluruh anggota keluarga.
Doa: Ya Tuhan Allah, tolonglah kami agar tidak menyia-nyiakan anugerah yang Engkau berikan. Engkau telah memperkenankan kami manusia berdosa untuk beribadah kepada-Mu. Biarlah hidup kami terus merespons dengan sikap yang menyenangkan hati-Mu. Amin. (rhkgmim)