Renungan Harian: Sabtu 23 November 2024, Matius 18:11 Menyelamatkan Yang Hilang
Matius 18 : 11
Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan yang hilang.
Dunia kontemporer merupakan era kompetitif, di mana-mana orang-orang saling berlomba dan bersaing untuk merebut kuasa, jabatan dan materi. Sifat individualistik menguasai kehidupan, sehingga cara hidup saling menjegal, mengalahkan dan menyisihkan sesama menjadi fenomena yang lumrah. Terkadang hal itu terjadi dalam kehidupan gereja. Tanggungjawab pelayanan terabaikan karena motivasi hanya ingin mendapat penghargaan dan status sosial, sehingga tugas mencari domba yang hilang terabaikan.
Firman Tuhan saat ini, menegaskan hendaklah gereja mengulurkan tangan dan menyambut dengan tulus setiap orang yang datang dalam persekutuan jemaat dan dengan Tuhan Allah tanpa dibeda-bedakan status sosial, ekonomi, suku dan ras. Karena Anak Manusia datang untuk menyelamatkan mereka yang hilang yaitu yang dianggap rendah, berdosa dan tak berharga. Mereka terhilang karena ajaran yang sesat, terjerat oleh kuasa si jahat dan terus berada di dalam dosa. Keadaan terhilang ini disebabkan karena jauh atau menjauh dari Tuhan Allah.
Bapa di surga, mengutus Anak-Nya karena kasih setiaNya untuk memulihkan rusaknya hubungan manusia dengan-Nya karena dosa. Yesus Kristus datang ke dalam dunia untuk mencari yang tersesat dan hilang. Bukan berarti membiarkan orang percaya yang taat dan setia, tetapi oleh kasih setia-Nya Ia terus menjaga, memelihara dan memberkati mereka. Ia memprioritaskan mencari yang terhilang karena justru mereka perlu perlakuan serius dan upaya penjangkauan yang khusus. Tuhan Allah tidak mencari orang karena prestasi rohani, karena sudah melakukan banyak hal sebagaimana cara dunia memberikan penghargaan terhadap prestasi dan kehebatan. Prioritas mencari yang terhilang menyatakan kasih karunia pengampunan dan keselamatan selalu tersedia bagi yang mau bertobat dan datang kepada-Nya. Tuhan Allah mengasihi semua orang. Tetapi Ia memberi perhatian khusus mencari domba-Nya yang hilang untuk dibawa pulang.
Firman hari ini menginspirasi kita untuk merenungkan peran keluarga menyelamatkan dan membimbing anak-anak “yang terhilang” dalam dunia ini. Keluarga harus menjadi tempat di mana nilai-nilai rohani diajarkan dengan tulus, sehingga anak-anak dapat mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Pengajaran ini mencakup iman, etika, moralitas dan bagaimana melawan godaan kuasa dosa. Keluarga juga harus menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di mana anak-anak merasa diterima, dicintai dan dihargai. Keluarga adalah tempat di mana anak-anak dapat mengembangkan identitas diri sebagai murid Yesus Kristus dan merasakan kasih yang tidak berubah dari orang tua. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, bimbinglah kami agar tugas mencari dan menyelamatkan yang hilang menjadi prioritas keluarga dan pelayanan gereja. Amin.