Renungan Harian: Rabu 5 Februari 2025, Yesaya 28:26 – Diajari dan Diberi Petunjuk oleh Allahnya

Yesaya 28:26
Mengenai adat kebiasaan ia telah diajari, diberi petunjuk oleh Allahnya.
Pekerjaan pengolahan tanah yang dilakukan oleh petani bukanlah pekerjaan yang mudah. Pekerjaan tersebut bukan hanya membutuhkan kekuatan fisik, namun yang terpenting adalah membutuhkan hikmat dan kebijaksanaan.
Bacaan ini menyatakan bahwa sang petani telah diajari dan diberi petunjuk oleh Tuhan sendiri karena Dia adalah Sumber hikmat.
Tuhan berperan sebagai Guru hikmat bagi si petani. Kata telah diajari menggunakan kata Ibrani yasar, artinya mengajar, memimpin, menghukum, mengasuh, mengarahkan, membimbing, dan menuntun seseorang dalam melakukan sesuatu.
Proses mengajar itu bukan hanya sekedar berkata-kata atau sekedar memberi informasi. Proses belajar-mengajar juga merupakan suatu proses pengajaran, pendampingan, pembimbingan, dan pelatihan.
Proses ini tidak berlangsung singkat namun melalui waktu dan proses yang panjang. Kata diberi petunjuk menggunakan kata yarah yang artinya mengajar dan melatih seseorang tentang sesuatu.
Jadi, diajari dan diberi petunjuk adalah proses belajar untuk menjadi bijaksana. Bacaan ini juga menyatakan bahwa yang diajarkan adalah cara yang tepat.
Kata yang digunakan adalah lammispat dari mispat yang artinya keadilan dan peradilan, juga berarti keselarasan dan ketaatan.
Nabi Yesaya menyatakan bahwa orang lsrael telah diajari dan diberi petunjuk melalui firman, hukum/perintah dan pengajaran melalui para pemimpin yang diutus Tuhan kepada mereka.
Tujuan pemberian firman, hukum, dan pengajaran itu adalah agar mereka menjadi bijaksana dan hidup dalam takut akan Tuhan.
Mereka telah melalui proses belajar yang sangat panjang, telah dilatih dan dituntun oleh Tuhan.
Tetapi, sejarah Israel menyatakan bahwa meskipun mereka telah melewati proses
belajar yang sangat panjang, tidak semua dari mereka memelihara kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan.
Gereja sebagai persekutuan orang percaya telah menerima dan melaksanakan berbagai bentuk pengajaran.
GMIM melaksanakan pelayanan katekisasi dengan serius bahkan menyiapkan materi untuk beberapa bentuk katekisasi.
Meskipun menghadapi banyak kendala, tetapi bentuk pelayanan pengajaran dan penggembalaan terus dilaksanakan.
Sebab bentuk pelayanan ini adalah salah satu cara untuk mendampingi dan menolong warga jemaat agar belajar memahami jati dirinya sebagai umat Tuhan, memelihara imannya, dan melakukan dengan setia dan taat pengajaran firman Tuhan yang diterimanya.
Proses ini terus berlangsung sepanjang hidup dan dilaksanakan baik di tengah jemaat maupun di tengah keluarga.
Oleh karena itu, semua orang percaya atau keluarga Kristen diajak untuk tidak menolak proses pengajaran, pendampingan, pembimbingan, dan pelatihan. Sebab itu akan memampukan kita untuk bertumbuh bijaksana.
Doa: Ya Tuhan Allah, berkatilah kami semua supaya selalu mau belajar hidup dalam takut akan Tuhan, belajar firman Tuhan dan melakukannya dengan setia dan taat. Amin. (rhkgmim)