Renungan Harian: Rabu 19 Juni 2024, Ulangan 6:4 – Tuhan Allah Itu Esa


Ulangan 6 : 4

Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

Mendengar berbeda dengan memperdengarkan. Mendengar berarti fokus pada indera pendengaran agar dapat menangkap pesan yang disampaikan. Orang yang mendengar tidak bicara. Sebaliknya, memperdengarkan berarti berbicara, membuat pengumuman. Bangsa Israel diperintahkan untuk mendengar hukum yang ditetapkan bagi mereka. Mereka diam untuk fokus menangkap pesan Tuhan Allah yang disampaikan melalui Musa.

“Dengarlah hai orang Israel : Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa” pesan ini dikenal dengan pengakuan iman (Shema) Israel. Shema artinya dengarlah atau perhatikanlah. Shema lebih dari sekadar telinga menangkap bunyi. Shema berarti memperhatikan sungguh-sungguh untuk melakukan. Mendengar dengan serius memperhatikan dan melakukan perintah dengan bertanggungjawab.

Musa meminta bangsa Israel mendengar dengan serius hukum yang disampaikannya, bahwa hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah, yang disembah dan dimuliakan. Bangsa Israel tidak boleh menyembah allah lain, sebagaimana yang diperintahkan dalam sepuluh hukum (.Kel. 20:3-5).

Firman Tuhan saat ini mengingatkan kita tentang perintah ini. Kita diminta untuk mendengar baik-baik pesan yang disampaikan, serius memperhatikannya dan bertanggungjawab melakukannya. Tuhan adalah Allah yang harus disembah. Pengajaran ini tidak pernah berubah dari masa ke masa. Menyembah Tuhan Allah berarti tunduk dan taat pada kehendak-Nya.

Di era revolusi 4.0 dengan segala perkembangan dan kecanggihannya, iman Kristen ditantang. Terjadi banyak pergeseran nilai akibat kecanggihan teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan, juga budaya hidup hedonisme, materialisme dan individualistis. Orang menjadikan berhala modern, mulai dari telepon genggam, koneksi internet, fashion dan banyak lagi kebiasaan baru. Banyak orang menyebut din Kristen, tetapi tidak hidup sebagai penyembah Tuhan Allah. Ini adalah cara hidup yang keliru. Memang kita tidak bisa menolak perubahan, namun sebagai keluarga Kristen, firman Tuhan yang direnungkan hari ini mengingatkan dan mengoreksi. Umat Tuhan harus hidup sebagai penyembah Tuhan Allah, yang dengan serius memperhatikan dan melakukan segala perintah dan ketetapannya. Kita tidak boleh kehilangan identitas diri sebagai umat Tuhan. Kita dapat memanfaatkan semua kecanggihan, tanpa menduakan Tuhan Allah. Ingatlah, orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya (Yak 1:18). Amin.

Doa: Ya Tuhan Allah, karuniakanlah kami hikmat-Mu dan tuntunlah kami agar dapat berpegang teguh pada ketetapan-ketetapan-Mu di tengah berbagai perubahan zaman ini. Supaya kami dapat hidup sebagai penyembah Tuhan Allah yang benar. Amin. (rhkgmim)

Berita Terkait

Top