Renungan Harian: Kamis 13 Maret 2025, Mazmur 32:8-9 Dengar dan Jalani Hidup Sesuai Jalan-Nya

Mazmur 32 : 8-9
Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu. Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.
Di era informasi saat ini, banyak orang merasa terombang-ambing oleh berbagai pendapat dan trend yang muncul silih berganti. Kita sering terjebak antara keinginan untuk mengikuti arus dan kebutuhan akan ajaran yang tepat. Perenungan firman hari ini memberi perspektif yang menyegarkan tentang bagaimana menemukan keseimbangan antara kebebasan dan bimbingan. Dalam dunia yang mendorong kita “melepas kekang” dan mengikuti setiap keinginan yang seringkali tidak terkendali, pemazmur mengingatkan kita untuk mempelajari jalan dan nasihat yang diajarkan Tuhan Allah. Banyak orang saat ini sedang dilanda krisis identitas dan kebingungan moral, yang mencari pegangan hidup yag pasti di tengah dunia yang berubah dengan cepat.
Firman hari ini menyajikan hal yang kontras antara nasihat tentang pengajaran Tuhan Allah yang menunjukkan jalan yang harus ditempuh orang dan ketidakpahaman “hewan” yang memerlukan kendali dengan tali les dan kekang. Tuhan Allah menjanjikan bimbingan secara “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh.” Tuhan Allah aktif terlibat dalam kehidupan umatNya, bukan sekadar pemberi aturan yang kaku. Tuhan Allah sendiri yang mengajarkan jalan-Nya, memberikan nasihat dan mengawasi manusia. Penggunaan kata “mata-Ku” menunjukkan pengawasan Tuhan Allah secara pribadi. Hal ini dikontraskan dengan hewan “yang tidak berakal” menekankan bahwa manusia, sebagai makhluk yang berakal budi, diharapkan untuk merespons nasihat Tuhan Allah dengan ketaatan yang tulus, bukan karena paksaan atau ancaman.
Setiap anggota keluarga Kristen perlu belajar untuk menjalani hidup sesuai dengan pengajaran atau jalan yang telah diajarkan dan ditunjukkan oleh Tuhan Allah. Dengan demikian orangtua harus mengajar, memberi teladan dan membimbing anak-anak untuk mencari kehendak Tuhan Allah ketika menghadapi pilihan-pilihan hidup dan bukan sekedar mengikuti tekanan teman sebaya atau trend media sosial. Sebagai keluarga Kristen supaya membiasakan diri untuk memulai hari dengan memohon bimbingan Tuhan Allah, membuka diri terhadap inspirasi dan koreksi-Nya sepanjang hari. Dengan melepaskan kekang keegoisan dan mencari pengajaran firman dari Tuhan Allah, kita tidak hanya menemukan arah yang jelas dalam hidup, tetapi juga menjadi teladan dan sumber inspirasi bagi orang lain di sekitar kita.
Doa: Bapa Sorgawi, janganlah kiranya Engkau jemu mengajarkan jalan-Mu dan segala nasihat-Mu kepada kami. Tolonglah agar kami tidak membiarkan diri kami dikekang oleh keegoisan dan keinginan daging seperti binatang yang tidak berakal budi. Amin. (rhkgmim)