Renungan Harian: Jumat 29 November 2024, Zakharia 8:14-17 Laksanakanlah Hukum Yang Benar


Zakharia 8:14-17

Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: “Kalau dahulu Aku telah bermaksud mendatangkan malapetaka kepada kamu, ketika nenek moyangmu membuat Aku murka, dan Aku tidak menyesal, firman TUHAN semesta alam, maka pada waktu ini Aku kembali bermaksud berbuat baik kepada Yerusalem dan kepada kaum Yehuda. Janganlah takut! Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu. Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan janganlah mencintai sumpah palsu. Sebab semuanya itu Kubenci, demikianlah firman TUHAN.”

Kita sering mendengar bahwa ada orang yang merasa tidak diperlakukan secara adil karena penegak hukum tidak melaksanakan hukum dengan benar. Yang salah dibenarkan dan yang benar disalahkan. Hal ini pasti menimbulkan sikap pesimisme terhadap para penegak hukum dalam memutuskan suatu perkara di pengadilan. Adanya supremasi hukum merupakan upaya menegakkan dan menempatkan hukum pada posisi tertinggi. Dengan menempatkan hukum sesuai tempatnya, hukum dapat melindungi seluruh warga masyarakat tanpa adanya intervensi oleh dan pihak manapun, termasuk oleh kekuasaan dan kekuatan uang. Tetapi sering yang menjadi masalah dalam penegakkan supremasi hukum adalah soal kemampuan menegakkan kaidah hukum itu sendiri.

Nas kita hari ini Nabi Zakharia menyampaikan firman Tuhan bahwa Tuhan Allah kembali berbuat baik kepada umatNya setelah mereka dihukum karena pemberontakan nenek moyang. Inilah yang harus dilakukan oleh Yerusalem dan Yehuda: “Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakan hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu. Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan janganlah mencintai sumpah palsu. Sebab semuanya itu Kubenci, demikianlah firman Tuhan.” (Ayat 16-17). Jelas sekali dalam firman ini mengatakan bahwa akan tercipta damai jika umat berkata benar dan melaksanakan hukum yang benar. Hidup yang benar pasti tidak akan merancang dan melakukan kejahatan dan tidak bersumpah palsu. Ingat bahwa dahulu umat mengalami malapetaka karena Tuhan Allah membenci kejahatan mereka.

Bagi kita selaku Gereja, orang-orang percaya haruslah hidup dalam perkataan yang benar, mencintai kebenaran, melakukan kebenaran, melaksanakan hukum yang benar, tidak bersumpah palsu dan tidak merancang kejahatan bagi sesama. Cara hidup yang berkenan kepada Tuhan Allah akan menciptakan suasana hidup yang penuh dengan damai sejahtera. Marilah kita konsisten dalam kebenaran Tuhan Allah dan menjaga komitmen dengan sikap iman yang benar. Kita meyakini bahwa Tuhan Allah akan selalu berpihak kepada orang-orang yang melaksanakan hukum yang benar. Dengan demikian kita semua akan diberkati-Nya dalam segala hal. Amin.

Doa: Ya, Tuhan Allah, ampunilah jika dalam menjalani kehidupan sebagai pribadi dan keluarga, kami hidup tidak benar. Kami berjanji akan berkata dan berbuat benar serta melaksanakan hukum yang benar. Amin. (rhkgmim)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top